Aksi Massal Siswa SMKN 4 Hias Totebag dengan Ecoprint dan Limbah Kriya

Para siswa kelas X SMKN 4 Kota Malang saat menghias totebag dengan bahan daur ulang dan limbah kriya di sekolah setempat, Rabu (31/5/2023). (Nedi Putra AW)

BACAMALANG.COM – Saat ini, pelestarian lingkungan hidup saat ini sudah menjadi suatu keharusan. Selain membuang sampah pada tempatnya, upaya pelestarian lingkungan juga bisa dengan memanfaatkan sampah-sampah itu menjadi barang yang berguna. Seperti yang dilakukan para siswa SMKN 4 Kota Malang saat menghias totebag dari ecoprint atau menggunakan bahan daur ulang secara massal, karena diikuti sedikitnya 900 pelajar kelas X di sekolah setempat, Rabu (31/5/2023).

Sejumlah siswa laki-laki tampak terampil saat menjahit hiasan, sementara para siswa perempuan juga tak canggung untuk memalu daun di atas tasnya. Ada juga siswa yang menggunakan compact disc dan keyboard komputer yang sudah tidak digunakan sebagai hiasan tasnya.

Seperti diungkapkan Nabila Ayunda, yang menghias totebag-nya dengan mix media, yakni eco print dan daur ulang berupa limbah kriya.

“Selain daun, saya menggunakan potongan kaus bekas yang saya tempelkan ke tas,” ujar siswa jurusan Desain Komunikasi Visual ini.

Nabila mengaku dapat berkreasi lebih bebas karena pihak sekolah tidak membatasi penggunaan bahan-bahannya.

“Yang penting tidak membeli dan memang dari sampah atau bahan-bahan yang tidak digunakan lagi,” tukas Ketua OSIS SMKN 4 ini.

Senada dengan Nabila, Fajri Islami berkreasi dengan ecoprint dan hiasan limbah. Siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini bahkan tak segan menjahit manik-manik untuk hiasan di tasnya tersebut.

Sejumlah siswa menggarap hiasan dengan menggunakan ecorprint berbahan dasar daun-daunan. (Nedi Putra AW)

“Saya buat semacam inisial supaya beda dengan lainnya,” ujarnya.

Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMKN 4 Eko Wahyudi, S.Pd menuturkan, kegiatan ini merupakan bagian implementasi dari Kurikulum Merdeka dengan muatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 yang di-blok di akhir semester.

“Para siswa membuat karya didampingi guru sebagai fasilitator internal,” tuturnya.

Eko menambahkan, P5 ini digarap selama tiga pekan ke depan, dengan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

“Salah satunya menghias totebag dengan bahan-bahan ecoprint atau daur ulang ini,” jelasnya.

Dikatakan Eko, setelah giat ini, anak-anak akan memilih P5 differensiasi dengan pilihan tema rekayasa teknologi dengan sub tema konten kreator, programmer, teknologi tepat guna, selain tema bepekerjaan untuk melatih personal branding, interview, hingga public speaking.

“Pada akhir sesi akan ada kunjungan lapangan sesuai tema ke industri yang linier,” ujarnya.

Eko menjelaskan bahwa pada minggu keempat, tepatnya mulai 21 Juni 2023, ada Gelar Karya Pembelajaran yang ketiga, dengan pameran produk pembelajaran serta karya dari implementasi P5 kali ini.

“Target pengunjung kami dari internal sekolah, orang tua dan para siswa SMP di Malang Raya, agar lebih mengenal dengan SMKN 4,” tandasnya.

Totebag berhias daur ulang ini terbuat dari bahan dasar kain belacu yang harganya sangat terjangkau. Tas yang sudah berhias ini juga dibuat agar bisa dibawa untuk ke sekolah maupun kebutuhan sehari-hari, sekaligus untuk memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023 mendatang.  

Kepala SMKN 4 Kota Malang Drs. Gunawan Dwiyono, M.Pd menjelaskan bahwa ‘renewable energy’ memang menjadi tema kali ini, yang artinya anak-anak daripada kalau membeli sesuatu dimana-mana tidak perlu pakai tas plastik, cukup dengan totebag tersebut.

“Selain itu anak-anak bisa berkreasi apapun, termasuk membuat maskot sekolah, sebuah produk turunan, yang dapat disematkan pada bolpoin, tempat minum maupun tempat hape sehingga bernilai ekonomi,” ujarnya mengakhiri.

Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki