BACAMALANG.COM – Menghadapi datangnya musim kemarau, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, pihaknya memetakan daerah rawan kekurangan air bersih.
“Kami dalam menghadapi musim kemarau disertai kekeringan berupaya memetakan daerah rawan kekurangan air bersih,” tegas Sadono, Rabu (24/5/2023) kepada BacaMalang.com.
Pihaknya memetakan daerah yang diprediksi rawan bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Berdasar pemetaan ada 18 desa di 9 kecamatan, yang termasuk rawan kekeringan dan karhutla.
Dikatakannya, menurut pengalaman tahun 2017 dan 2019, ia menyimpulkan kemungkinan daerah yang rawan kekeringan tidak mengalami pergeseran (tetap).
Dijelaskannya, dari 18 desa yang ada di 9 kecamatan, tidak seluruhnya mengalami bencana kekeringan.
Ia memberikan perhatian untuk Kecamatan Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Pagak, Kalipare, Lawang, yang berpotensi mengalami kekeringan agak parah.
Sehubungan dengan hal ini BNPB juga telah mengimbau masyarakat antisipatif saat memasuki musim kemarau.
Menurut pengalaman tahun 2019 bencana kekeringan biasa terjadi di Agustus dan September serta puncaknya di Oktober dan November.
Dalam menghadapi potensi bencana tersebut, BPBD tidak ada persiapan khusus karena kekeringan merupakan keadaan siklus tahunan yang biasa terjadi.
“Kami menyiapkan peralatan dan kendaraan tangki air bersih tersedia 3, namun jika kurang bisa koordinasi dengan PMI dan PDAM Kabupaten Malang,” pungkasnya.
Pewarta : Hadi Triswanto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki