BACAMALANG.COM – Bastian Abdillah adalah alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang. Ia memulai usahanya dan memikirkan masa depannya sejak menjadi siswa SMK dengan ingin membuka bengkel rumahan atau wiraswasta, tanpa harus menjadi pekerja kantoran.
Memanfaatkan halaman depan rumahnya, Bastian menyulapnya menjadi bengkel sepeda motor. Lahan yang seharusnya berfungsi sebagai garasi ini, dijadikan bengkel bernama Brahim Motor. Lokasinya berada di Jalan Raya Pakisaji 174 RT 16 RW 04 Desa Pakisaji, Kabupaten Malang.
“Awalnya saya cuma jual spare part di rumah dengan sistem konsinyasi. Kesininya saya ingin mengembangkan usaha saya dengan membuat bengkel di rumah,” katanya.
Tyan, sapaan karibnya, merupakan lulusan tahun 1997. Ia mengaku beberapa kali mengikuti pelatihan sebagai mekanik, mulai yang digelar oleh PT Astra Hondra Motor hingga pelatihan yang digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang bekerjasama dengan PT AHASS ASIA GROUP Malang tahun 2017.
Anak kedua dari pasangan M Ikhsan (Alm.) dan Luluk Kholilah ini memang suka menekuni dunia otomotif, diawali dengan numpang belajar di saudaranya. Hal ini pula yang mengantarkannya untuk masuk di SMKN 1 Singosari hingga dinyatakan lulus.

Dalam menjalankan usahanya, Tyan bekerja dibantu dua teknisi yakni Nihal dan Yoga, tetangga desa yang biasa membantu demi perekonomian keluarganya. Bengkel ini sendiri, lanjut dia, sudah berjalan sepuluh tahun.
“Saya buka (bengkel, red.) ini sejak tahun 2011, dimana saya memasang tarif untuk servis ringan dengan harga Rp 30 ribu. Sehari saya baru bisa layani lebih dari sepuluh motor. Masih sedikit, karena bengkel terbilang baru dan perlu pembenahan,” tandasnya.
Untuk mengembangkan bisnisnya, ia ingin membuat aplikasi Gowes SPV yang merupakan kependekan dari Go with Enterpreneur Service, Part and Visit. “Sampai sekarang aplikasi ini masih terus dikembangkan,” paparnya.
Sebagai pengusaha muda, Bastian berharap generasi muda bisa mengikuti jejaknya dalam menjalankan bisnis. “Modal itu urusan belakang. Yang penting punya tekad, mimpi dan inovatif. Bagi saya, inti kewirausahaan adalah kreativitas,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMKN 1 Singosari, Drs. Imam MMT mengaku mengapresiasi adanya alumni yang memilih untuk berwirausaha. “Ini bagus, karena memang disekolah juga dibekali berwiraswasta. Apalagi kondisi pandemi seperti ini, banyak perusahaan yang biasanya merekrut di Singosari, sekarang tidak merekrut karyawan baru,” pungkasnya.
Ia menambahkan, saat lulus dari sekolah memang ada tiga hal yang harus disiapkan lulusannya. Mulai dari melanjutkan ke perguruan tinggi, berwiraswasta atau bekerja di perusahaan.
“Tetapi kalau ada alumni yang berwiraswasta dan merekrut temannya untuk menjadi karyawan itu malah lebih bagus, dan sangat membantu dalam mengurangi pengangguran di Indonesia,” pungkas Imam kepada BacaMalang. (yon/red)