BACAMALANG.COM – Didi Kempot, sang Godfather of Brokenheart, ternyata mempunyai kenangan manis romantis yang abadi dan sulit untuk dilupakan dengan Malang.
Tak tanggung-tanggung, penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo kelahiran 21 Desember 1966 ini telah menciptakan lagu berjudul ‘Ademe Kutho Malang’.
“Ademe kutho malang ing wayah wengi, (Dinginnya Kota Malang saat malam). Nganti seprene sing tansah setyo ngancani. (Hingga kini setia menemani). Tak gegem kenceng kenceng neng tangan iki, (Saya pegang erat di tangan saya)
Janjimu seprene sing tak enteni (Janjimu hingga kini saya tunggu).
Begitulah sepenggal lirik lagu Ademe Kutho Malang karya pria yang kenyang melanglang buana mulai Jakarta, Suriname (Amerika Selatan) hingga Eropa ini.
Untuk diketahui, Didi memang mempunyai ciri khas membuat lagu menceritakan daerah atau kota utamanya di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam lagu ‘Ademe Kutho Malang’, Didi menceritakan rasa senangnya setiap kali berada di Malang, juga karena suasana dan udara dinginnya.
Ia menciptakan lagu ini juga karena ingin menghormati kawan akrabnya di Malang. Kawannya tersebut adalah Mantan Wali Kota Malang, Peni Suparto.
Didi menceritakan, saat pertama ketemu Peni lupa kapan waktunya. Yang jelas, saat itu masih menjadi wali kota dan dirinya diundang. Karena Peni adalah penggemar lagu-lagu campursari, jadinya Didi cepat akrab.
Lewat lirik puitis yang mendayu-dayu, pria yang melegenda berkat lagu Stasiun Balapan ini all out meluapkan rasa rindu dan pengharapan cintanya terhadap pujaan hatinya yang ditunggunya di Singosari.
“Umpamane kowe ngerti sing ono atiku,
Nganti seprene mung kowe sing gawe rindu.
Ra ono uwong liyo sing biso nambani,
Yen ra nyawang esemmu ing wengi iki. Kembang-kembang tresno pahite mahkutho dewo, Ora biso nambani yen aku gelo. Yen nganti kowe lali marang aku iki, Tak tagih janjimu neng singosari.
Ademe kutho malang ing wayah wengi, Nganti seprene sing tansah setyo ngancani. Tak gegem kenceng kenceng neng tangan iki,
Janjimu seprene sing tak enteni.
Ademe Kutho Malang, karya Didi Kempot
Selamat jalan Didi Kempot…
Penulis : Had Tris