
BACAMALANG.COM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari menerima kunjungan delegasi dari Western Australia (Australia Barat), Rabu (6/9/2023). Kunjungan bertajuk Indonesia Connect Roadshow 2023 ini dipimpin langsung oleh Hon. Roger Cook MLA, the Premier of Western Australia, yang didampingi oleh the Hon. David Templeman MLA, Minister for Culture and the Arts; Sport and Recreation; International Education; Heritage dan jajaran dari Government of Western Australia. Selain itu juga didampingi oleh Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Ms Fiona Hoggart dan Representative Western Australia in Indonesia. Hadir pula dalam acara ini perwakilan dari beberapa kementerian seperti kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf).
Delegasi Australia Barat ini diterima tuan rumah CEO KEK Singhasari, David Santoso di guest room “Omah Tani”, yang dilanjutkan dengan bersama-sama berkeliling lokasi KEK Singhasari. Mereka juga berdiskusi pada sesi creative talk, dengan para pelaku industri kreatif digital dan perwakilan dunia pendidikan yang telah dan akan berkegiatan usaha di KEK Singhasari, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam sesi ini dilaksanakan Breakout Room di tiga lokasi secara bersama-sama sesuai sektor yang telah dipersiapkan, yaitu: pendidikan, digital dan industri kreatif, dalam rangka pengembangan kerjasama dan bisnis yang lebih erat dan luas.
Roger tampak sangat antusias dalam melakukan kerjasama, termasuk mengenai edukasi dan pengembangan digital. Apalagi adanya KEK Singhasi yang akan memberikan banyak kemudahan.
“Kita juga akan fokus pada teknologi dan inovasi untuk menjawab berbagai masalah. Sekaligus untuk membangun ekonomi digital yang bagus,” ujarnya
Roger menilai, proses kolaborasi ini mulai terbentuk dan terlihat. Menurutnya, kerjasama yang baik tentu berawal dari persaudaraan dan pertemanan yang baik pula. Apalagi Western Australia juga sangat terbuka akan kemungkinan kolaborasi dari negara tetangga paling dekat, yakni Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, David Santoso menuturkan, kunjungan ini bertujuan memperkuat kerjasama, khususnya di bidang industri kreatif, maupun vokasi.
“Sehingga diharapkan nanti akan banyak konten-konten pendidikan yang dihasilkan,” ungkapnya.
David menambahkan, Jawa Timur dan Australia Barat punya banyak kesamaan, yang membuat dia optimistis kerjasama ini akan saangat bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Agar kerjasamanya lebih kuat lagi, kami akan mengadakan kunjungan balasan pada bulan Oktober nanti ke Australia,” tukasnya.
Senada dengan Roger dan David, perwakilan Kemenparekraf Nia Niscaya menyampaikan, bahwa KEK yang dinakhkodai David Santoso mampu menciptakan hardware dan software di KEK Singhasari, maupun proses peningkatan skill profesional yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah Western Australia.
“Misalnya pada bidang hospitality di mana saat ini sudah bagus tapi kurang mendapatkan skill entrepreneurship. Sehingga mereka akan susah untuk bertahan. Maka saya yakin pihak Western Australia bisa memberikan masukan dan input untuk peningkatan itu,” terangnya.
Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menambahkan, bahwa kerjasama UMM dengan KEK ini sudah berjalan sejak 2019 lalu, lewat pengembangkan program yang bisa menyiapkan sumber daya manusia untuk kepentingan masa depan.
“Ada yang fokus pada bidang teknologi dan ada pula yang non-teknologi, dimana keduanya juga sudah berjalan baik,” ujarnya.
Fauzan mengatakan, pada kunjungan balasan nanti, tim UMM dan KEK akan membahas secara detail poin-poin kerjasama bersama dengan pemerintah Australia Barat.
“Kami punya Center of Excellence (CoE) sebagai modal yang bagus dalam kolaborasi ini, sehingga nanti model kerjasamanya bisa beragam. Mulai dari program training bersama, double degree, atau bisa sertifikasi internasional, dan lain sebagainya,” tandas pria yang ramah senyum ini.
Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki