
BACAMALANG.COM – Bunga Rosela tumbuh subur di Dusun Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu karena iklim dan kondisi alam yang sesuai. Diyakini dapat memberikan efek positif pada kesehatan, warga setempat memanfaatkan bunga ini sebagai teh dan sebagian diproduksi sebagai minuman instan, yang selanjutnya dikenal sebagai minuman Santero (Santrean Rosela).
Meski demikian, bahan baku dan bahan penunjang lainnya yang diperlukan dalam pembuatan minuman tersebut disediakan secara musiman, khususnya pada saat berdekatan dengan proses produksi seperti momen menjelang Hari Raya saja.
Selain momen tersebut, warga tidak berkegiatan dalam produksi Santero, sehingga dapat dikatakan teh ini belum dapat disebut sebagai komoditas unggulan yang siap setiap saat.
Berangkat dari hal tersebut, tim dari Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang beranggotakan Dr. Ir. Nanik Astuti Rahman, ST. MT, Ir. Mohammad Istnaeny Hudha, ST. MT dan Dwi Ana Anggorowati, ST. MT menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat lewat pendampingan dalam mengelola tanaman Rosela sebagai komoditas unggulan.
Dr. Ir. Nanik Astuti Rahman, ST. MT menuturkan, kendala terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana penyediaan bahan baku dan proses produksi hingga manajemen pemasaran produk.

“Dalam pendampingan ini, masyarakat khususnya mitra Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani ini dapat berkonstribusi secara langsung dalam memproses rosela menjadi minuman dengan daya simpan lama serta menciptakan bisnis baru dan pemasaran yang dapat meningkatkan perekonomian,” ungkapnya Rabu (11/10/2023).
Dikatakan Nanik, mitra sangat membutuhkan cara-cara bagaimana membudidayakan tanaman rosela sehingga menghasilkan buah yang berkualitas bagus, lebat dan berbuah sepanjang tahun. Selain itu, imbuhnya, penanganan pasca panen juga dibutuhkan supaya bahan-baku selalu tersedia.
“Pendampingan ini diperlukan mitra dalam memproses rosela menjadi minuman dengan daya simpan lama, maupun dalam penciptaan bisnis baru dan pemasaran yang dapat meningkatkan perekonomian,” tegasnya.
Nanik menerangkan, dampak positif kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam membudidayakan rosela, mengolah dan menjadikan sebagai rintisan bisnis baru yang berkelanjutan.
Ia menambahkan, pendampingan yang dihelat sejak bulan Agustus 2023 hingga November 2023 mendatang ini juga sebagai salah satu wujud hilirisasi riset dan pengabdian kepada masyarakat dalam mendukung Indonesia Maju.
“Kegiatan ini diharapkan pula dapat menambah kompetensi mahasiswa dalam menganalisis masalah di masyarakat, sehingga memberikan solusi dan bekerja dalam tim. Aktivitasnya dikemas dalam bentuk video kegiatan maupun publikasi lewat media massa, agar dapat tersampaikan teknologi dan solusi kepada masyarakat luas,” tandasnya.
Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki