BACAMALANG.COM – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno MAP, mengaku bangga dan memberikan apresiasi pada acara gelar budaya wayangan dalam rangka memperingati Haul Bungkarno, di Gedung KNPI Malang, Minggu (21/6/2020) kemarin.
Ia menilai acara yang dirangkai dengan Memetri Nusantara Mepak Jaman Anyar (New Normal) dengan menampilkan dalang KI Ardi Purbo Antono itu memiliki makna yang sangat besar. Bahkan rasa cinta masyarakat dan menjunjung tinggi nama besar Bung Karno sangat besar. Hal ini terlihat dari kehadiran beberapa tokoh penting seperti, Wali Kota Malang Sutiaji, Bupati Malang Sanusi, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, dan para pejabat Forkompimda Malang.
“Kami sangat bangga sebagai masyarakat Malang, gelaran Wayang Kulit, tidak saja membuktikan warga Malang ini menjunjung tinggi sejarah, tetapi lebih dari itu adalah bukti kecintaan mereka terhadap Bung Karno,” tukas Sri Untari, Senin (22/6).
Dikatakan, bahwa Bung Karno meningalkan tiga hal penting bagi bangsa Indonesia, yakin pondasi dan dasar Negara Indonesia Pancasila, Rasa Keperdulian dengan sesama atau Marhenis, dan Tri Sakti.
“Pancasila sebagai dasar negara kita, yang terus kita pegang hingga saat ini dan dimasa yang akan datang. Karena Pancasila merupakan alat Pemersatu Bangsa perajut nusantara dari Sabang sampai Merauke,” Imbuh Sri Untari.
Sedangkan Marharnisme merupakan ajaran mencintai orang kecil, ini sangat tepat untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa, dengan mewujudkan kepedulian terhadap sesama terutama dimasa pandemi Covid-19.
“Sedangkan ajaran Tri Sakti, yang ditinggalkan oleh Sang Proklamator, mewujukan Indonesia yang merdeka berdaulat dalam politik, mandiri dalam perekonomian, dan berkepribadian dalam bidang Budaya”, katanya.
Ia menyebut, tiga konsep dasar triksakti itu yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia, apabila dilakukan maka kesejahteran akan didapat oleh bangsa Indonesia.
Kepada generasi muda Sri Untari berharap untuk terus meneladani kepemimpinan Soekarnio dan ajaranya.
Sementara itu, Dalang Ardi Purbo Antono, mengutarakan kegiatan ini didukung oleh kelompok masyarakat seni budaya di Kota Malang, dari sanggar Sapujagat Nahdhotussakofa Nusantara, Lesbumi dan sejumlah kelempok masyarakat lainya.
Gelaran wayang kulit masa pandemi ini, sengaja digelar dengan tetap mengedepankan standart kesehatan, serta mengambil lakon Pendowo Mijil.
Dalam gelaran itu ada beberapa pesan yang disampaikan, yakni mengajak bersama-sama pada momentum Haul Bung Karano yang juga bertepatan dengan mapak tekane jaman anyar (New Normal).
“Untuk menciptakan imun yang baik dan kuat, itu tidak hanya sekedar bersumber pada makanan dan minuman atau vitamin saja. Tetapi psikologis atau psikis kejiwaan, dengan dihibur juga mampu meningkatkan imun tubuh,” katanya. (Lis/Red)