Idul Adha 1444 H, UMM Distribusikan Hewan Kurban ke Berbagai Wilayah di Malang Raya

Ketua panitia idul kurban Ary Bachtiar, menunjukkan daging kurban halal and green (Rohim Alfarizi)

BACAMALANG.COM – Momen Idul Adha yang dirayakan pada 10 Dzulhijjah 1444 H merupakan momen bagi umat Islam untuk mensyukuri nikmat dan pengorbanan diri. Umat muslim harus bisa memahami dan mendalami nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Hal tersebut yang mendasari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk berbagi kebahagiaan di momen Idul Adha kepada masyarakat luas dengan mengirim puluhan hewan ternak ke desa-desa di sekitar Malang Raya.

Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si menyampaikan, bahwa UMM tidak hanya mengadakan penyembelihan hewan kurban di lingkungan kampus. Tetapi juga mendistribusikannya kepada masyarakat luas. Misalnya saja dengan mengirim puluhan hewan ternak ke desa-desa di sekitar Malang Raya. Hal itu menjadi salah satu bentuk dari pengabdian langsung Kampus Putih kepada masyarakat.

Sementara, Ketua Panitia Idul Kurban UMM, Ary Bachtiar SP., M.Si menjelaskan, bahwa sasaran distribusi hewan ternak tidak terbatas untuk kalangan Muhammadiyah saja, tapi juga masyarakat secara luas. Seperti mengirimkan masing-masing satu sapi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang dan Lapas Kelas I Malang.

“Sambutan dari masyarakat juga baik dan mereka bersyukur mendapat perhatian lebih. Tentu salah satu tujuan kami adalah untuk membantu serta menjadi syiar dakwah kami ke masyarakat,” terangnya, Rabu (28/6/2023).

Masih menurut Ary, tahun ini terdapat penambahan jumlah hewan kurban, total hewan kurban 17 ekor sapi, 43 ekor kambing dan domba.

“Ada peningkatan dari tahun lalu, tahun hewan yang disembelih sapi 4 ekor dan kambing 6 ekor. Dan tahun ini ada 6 ekor sapi dan 7 ekor kambing, sedang sisanya dibagi-bagikan ke Lapas Perempuan Kelas IIA, dan Lapas Kelas 1 Malang, SMP Donomulyo, Taman Rekreasi Sengkaling dan
disitribusikan ke seluruh Malang Raya, khususnya daerah binaan Muhammadiyah dan daerah yang minim penyembelian,” ucapnya.

Dengan jargon halal dan green kurban, panitia membagikan daging hewan kurban dengan memakai daun dan kotak dari anyaman bambu (besek). Sedang hewan kurban ini, hasil dari tabungan dosen, karyawan dan pihak sohibul kurban dan beberapa mitra.

Perlu diketahui, salat Idul Adha 1444 Hijriah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu (28/6/2023) diikuti ribuan jamaah.

Dewan Syariah Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. H. Ari Anshori, M.Ag dalam khutbahnya menjelaskan, umat muslim harus bisa memahami dan mendalami nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Menurut Anshori, momentum Idul Adha harus dijadikan tempat untuk meningkatkan rasa keikhlasan, saling berbagi dan kebersamaan antar masyarakat. Banyak orang yang tidak sadar bahwa secara tidak langsung hal-hal itu hadir saat momen kurban.

“Masyarakat yang sebelumnya disibukkan dengan kegiatan-kegiatan pribadi seperti bekerja, kini bersatu padu, berkumpul, dan saling gotong royong saat salat Idul Adha  penyembelihan, hingga proses distribusi daging. Nilai tersirat ini dampak yang besar bagi kondisi sosial masyarakat,” jelasnya.

Ia melanjutkan, Idul Adha merupakan hari yang sangat monumental. Mengingatkan umat muslim tentang bagaimana kesediaan dan keikhlasan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Ismail demi ketaatanya akan perintah Allah.

Beberapa poin-poin keteladanan yang bisa diambil adalah ketaatan kepada perintah Allah, tabah terhadap takdir Allah, tawakal serta yakin akan ketetapan Allah.

Selain itu, sebagai khotib, ia berpesan kepada seluruh jamaah untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Saling merefleksikan diri berdasarkan surat Al-Asr yang menekankan pada pentingnya mengelola waktu. Hal tersebut berdampak kepada hasil yang terlihat, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

“Allah sudah bersumpah demi waktu dalam surat Al-Asr. Sumpah tersebut bukan hal yang remeh, waktu selalu berjalan dan tidak pernah akan beputar ke belakang. Waktu yang dimaksud juga bukan serta merta waktu di dunia saja, namun juga waktu kelak di akhirat. Mari mengoptimalkannya dengan beribadah kepada Allah,” terangnya.

Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki