BACAMALANG.COM – Kejadian pria menendang sesajen sempat viral, dan pasca menemui (berdialog) langsung dengan pelaku, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengambil kebijakan tegas.
“Saya tegaskan, saya tidak akan berkompromi dengan lembaga-lembaga pendidikan agama yang intoleran, saya tidak ingin ada lembaga pesantren intoleran atau radikal, kalau ada cabut SK nya,” tegas Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, baru-baru ini.
Seperti diketahui, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dengan lembaga keagamaan atau lembaga pendidikan agama yang intoleran dan radikal.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri kegiatan Pengukuhan Pengurus Kelompok Kerja Pontren, PKPPS, Madin dan TPQ di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Selasa (25/1/2022).
Disampaikan bupati, kebersamaan antar umat beragama di Kabupaten Lumajang harus tetap dijaga. Untuk itu, kasus perilaku intoleran yang beberapa hari waktu yang lalu menjadi catatan bagi pemerintah.
Selain itu, untuk mengantisipasi munculnya lembaga keagamaan yang radikal, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan turut mengembangkan lembaga keagamaan yang juga berlandaskan ideologi Negara Indonesia.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim menyampaikan, kelompok kerja yang baru saja dilantik tersebut memiliki tugas, salah satunya adalah melakukan validasi terhadap lembaga keagamaan di Kabupaten Lumajang.
“Harapan saya Pokja bisa bekerja sama, simbiosis mutualisme dengan kantor Kemenag Kabupaten Lumajang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan Serah Terima Pembaruan Piagam Statistik Pesantren dan SK Pendirian Pesantren. (*/had)