Jalur Piket Nol Lumajang-Malang Dibuka, BBJN Siapkan Jembatan Alternatif di Ampelgading

Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Novandy Helda Prasetya.(Ist)

BACAMALANG.COM – Material longsor yang menutupi badan jalan di Piket Nol KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah dibersihkan, belum lama ini.

Dibukanya akses jalan menuju Kabupaten Lumajang dan Malang ini, setelah dua alat berat dan satu unit mobil pemadam kebakaran, dikerahkan membersihkan meterial longsor berupa tanah dan lumpur yang menutup jalan.

“Akses Lumajang – Malang dapat dilalui roda dua dan empat, namun hanya sampai Pronojiwo, karena jembatan penghubung di perbatasan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang dengan Ampelgading Malang terputus,” kata Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Novandy Helda Prasetya.

Arus lalu lintas sudah mulai dibuka kembali sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, masyarakat yang melalui jalur tersebut diminta tetap waspada dan berhati-hati karena potensi hujan masih terus terjadi.

“Pukul 12.00 WIB, proses pembersihan material longsoran dengan dua alat berat di KM 58 piket nol selesai dan arus lalu lintas Lumajang – Malang kembali lancar,” tukasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi meninjau Jembatan Kali Glidik II atau Kalibesuk penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang yang putus total.

Dikatakannya, ada dua opsi solusi terkait perbaikan dan pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang ini.

Pertama, dipasang jembatan kerangka baja. Namun, masih dicari solusi yang paling bagus. Yang kedua jembatan Bailey. Kalau kerangka baja kuat, permanen tapi butuh waktu kurang lebih 4 bulan. Kalau Bailey cuma sementara.

Dampak akibat putusnya jembatan ini adalah akses warga setempat yang terganggu. Sebab jembatan Kali Glidik II ini merupakan satu-satunya penghubung di desa tersebut. Dengan kata lain, dampak utamanya adalah perekonomian warga juga terganggu.

“Warga ingin cepat berfungsi agar ekonomi dan pergerakan arus barang transportasi segera pulih. Akan disiapkan juga jembatan alternatif untuk pejalan kaki dan pemotor sebagai solusi jangka pendek,” tutur Sanusi.

Selain putusnya jembatan penghubung ini juga terjadi tanah longsor di berbagai titik di wilayah Kecamatan Ampelgading, salah satunya di Dusun Sukoanyar RT 18 RW 04 Rumah Santoso terkena longsoran setinggi 10 meter mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua luka-luka.

Bupati Malang juga menyempatkan takziyah dan memberikan bantuan sosial ke keluarga Santoso korban meninggal dunia terkena musibah tanah longsor.

Pada bagian lain, Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) bakal menyiapkan jembatan darurat jenis Bailey untuk mengganti putusnya Jembatan Kali Glidik 2 yang ada di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Jika cuaca mendukung, tidak ada hujan, tidak ada banjir lahar dingin lagi, pengerjaan bisa selesai paling lambat di akhir bulan Agustus 2023 mendatang.

Pewarta : Hadi Triswanto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki