Kasus Honda Jazz Terbakar Usai Tabrak Rak Eceran Bensin di Kota Malang, Pengemudi Mobil Tegaskan Berita Tentangnya Salah

Petugas dari UPT Damkar Kota Malang, saat tengah memadamkan mobil Honda Jazz yang terbakar. (Yan)

BACAMALANG.COM – Masyarakat daerah Kota Malang dan sekitarnya belakangan ini tengah tersentak dengan adanya insiden mobil Honda Jazz yang terbakar usai menabrak rak eceran bensin.

Dalam berbagai pemberitaan yang ditulis oleh beberapa media, disebutkan bahwa insiden tersebut terjadi karena kelalaian sang pengemudi yang diduga menyetir kendaraannya dalam kondisi mabuk.

Ironisnya, menurut pengakuan salah seorang saksi mata, Wasilah yang berada di tempat kejadian, peristiwa tersebut terjadi sekira setengah tiga malam.

Wasilah mengatakan, bahwa mobil Honda Jazz yang dikemudikan oleh WM tengah melaju kencang, namun tiba-tiba saja menabrak rak bensin eceran setelah sebelumnya sempat pula menabrak pos satpam yang ada di dekatnya.

Dugaan pengemudi menyetir dalam kondisi mabuk, juga diutarakan oleh Wasilah yang melihat pengendara keluar dari mobil dalam kondisi sempoyongan.

Wasilah menduga, WM berada dibawah pengaruh minuman beralkohol saat mengendarai mobil tersebut.

Menanggapi berita yang beredar, awak media mencoba untuk melakukan konfirmasi langsung kepada WM, sang pengendara Honda Jazz.

Dari keterangan awal, didapatkan kesimpulan bahwa apa yang diberitakan oleh beberapa media-media belakangan ini adalah sebuah hal yang salah. Kala itu, dirinya mengendarai mobil dengan kondisi sadar, tidak berada di bawah pengaruh minuman beralkohol sedikitpun.

“Waktu itu saya nyetir sendirian mau pulang ke rumah dengan posisi yang mengantuk berat. Saya paksain nyetir karena udah pagi, pas sampe lokasi saya kaget karena terlalu ke tengah jalan, jadi banting setir ke kiri tapi kebablasan,” terang WM menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya, sekaligus menepis tudingan bahwa dirinya menyetir dalam kondisi mabuk, Minggu (20/9/2023).

Bahkan, WM juga menceritakan jika dirinya juga menjadi korban dari penjarahan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab pada peristiwa naas yang dialaminya tersebut.

“Sedihnya lagi, kondisi saya terkena musibah malah jadi korban penjarahan. Tas saya yang berisi dompet dengan kartu-kartu ATM, SIM A & SIM C, kunci mobil, kunci motor, charger juga ikut hilang,” imbuhnya.

“Dan lebih parahnya lagi, saya malah dituduh nyetir dalam kondisi mabuk, padahal orang lagi kena musibah, kena jarah malah ada aja yang memberitakan negatif,” lanjut WM menyayangkan berita yang beredar tersebut.

Dari penjelasan yang diterima oleh WM sang pengemudi Honda Jazz, dirinya menegaskan tidak berada dalam kondisi mabuk dalam peristiwa tersebut.

Sebuah hal yang patut untuk disayangkan, karena pemberitaan-pemberitaan yang beredar, seharusnya menjunjung tinggi keadilan dan porsi sudut pandang dalam penggalian informasi.

“Parahnya lagi saya malah dituduh nyetir dalam kondisi mabuk, padahal orang lagi kena musibah malah ada aja yang diberitakan, udah mobil nabrak malah saya jadi korban penjarahan, tas saya juga hilang dicuri di lokasi kejadian,” pungkasnya.

Pewarta : Eko Sabdianto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki