Lewat Workshop, Jelajah Kampung dan Disparta Kabupaten Pasuruan Ingin Majukan Pariwisata

Founder Jelajah Kampung, Muhammad Anwar memberikan pemaparan materi workshop. (dok Jelajah Kampung)

BACAMALANG.COM – Lewat Workshop Interpretasi Kepemanduan Ekowisata, Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Pasuruan dan Jelajah Kampung ingin memajukan pariwisata di tanah air.

“Kami mengadakan Workshop Interpretasi Kepemanduan Ekowisata bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa berpartisipasi memajukan pariwisata Indonesia,” tegas Founder Jelajah Kampung, Muhammad Anwar, kepada BacaMalang.com, Kamis (1/6/2023).

Kegiatan diisi berbagi pengalaman dan praktek baik dari Jelajah Kampung, pada momen bersama kawan-kawan penggerak Ekowisata dan Pemandu Wisata Pedesaan se – Kabupaten Pasuruan di Royal Senyiur Putuk Truno, Prigen, Kabupaten Pandaan, belum lama ini.

Interpretasi dengan pendekatan praktis Jelajah Kampung, memuat materi tentang bagaimana design thinking yang jadi modal penting seorang pemandu, khususnya pada konteks ekowisata.

Suatu pendekatan kepariwisataan untuk bagaimana alam-sosial-budaya dapat seiring sejalan dengan gerak ekonomi.

Sejahtera versus Lestari dapat berkolaborasi. Tema “Berkelanjutan” memang sedang menjadi topik utama percakapan global di berbagai sektor penghidupan.

Bahkan, kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif Republik Indonesia membawa isu pariwisata berkelanjutan pada sidang level mentri anggota PBB.

Setelah Design Thinking yang di dalamnya terdapat kemampuan Connecting, tahapan selanjutnya adalah kemampuan kolaborasi dengan multipihak yang penting dimiliki oleh Pemandu, mengingat merekalah wajah utama pelayanan kepariwisataan.

Aspek selanjutnya pada daya Commerce, maknanya tidak sempit soal memenangkan pasar. Yang terpenting di fase ini ialah Pemandu lewat kemampuan komunikasi serta pelayanan profesionalnya dapat mencapai target.

Kelestarian sumber daya wisata, kepuasan customer dan wisatawan, dan juga imbal balik berupa apresiasi pada profesi kepemanduan.

Dialog diskusi dan saling berbagi pengalaman praktek terbaik mengalir pada durasi 2 jam tersebut.

Banyak hadir wajah segar dan baru dari penggiat ekowisata maupun wisata pedesaan se-Kabupaten Pasuruan.

Sebuah harapan yang cukup mencerahkan bagi wilayah yang aset potensinya terhampar luar biasa.

Mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kreatif, pun sumber daya wisata dari kawasan yang memiliki pegunungan, pedesaan, perkotaan, hingga sampai pesisir.

Peran Forum Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Pasuruan nampak sangat penting pada sesi workshop selama 3 hari tersebut. Narasumber dan mentor yang dipilih berdasarkan kebutuhan peserta.

“Pasca workshop, peserta diajak studi lapang ke Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran Gunung Kidul Provinsi D.I. Yogyakarta,” pungkasnya.

Pewarta : Hadi Triswanto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki