Malang Resmi Jadi Kota Kreatif UNESCO Bidang Media Arts Pertama di Jawa Timur - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

MALANG RAYA · 1 Nov 2025 16:31 WIB ·

Malang Resmi Jadi Kota Kreatif UNESCO Bidang Media Arts Pertama di Jawa Timur


 Salah satu kegiatan di Malang Creative Center (MCC). Sebagai wadah kolaborasi insan kreatif, MCC memiliki tagline “Creative Culture Ambience” dengan tujuan menciptakan lingkungan budaya kreatif yang mencerminkan identitas Malang dan dikenal baik di tingkat Nasional maupun Internasional. (ist) Perbesar

Salah satu kegiatan di Malang Creative Center (MCC). Sebagai wadah kolaborasi insan kreatif, MCC memiliki tagline “Creative Culture Ambience” dengan tujuan menciptakan lingkungan budaya kreatif yang mencerminkan identitas Malang dan dikenal baik di tingkat Nasional maupun Internasional. (ist)

MALANG – Kota Malang resmi bergabung dalam jejaring UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025 sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts. Penetapan ini diumumkan langsung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, pada peringatan World Cities Day 2025 di markas besar UNESCO, Kamis (30/10/2025).

Dengan predikat tersebut, Malang menjadi kota pertama di Jawa Timur yang meraih pengakuan dunia dalam bidang seni media, sekaligus sejajar dengan 58 kota kreatif lainnya di berbagai belahan dunia. Status ini menegaskan posisi Malang sebagai kota muda, inovatif, berkarakter budaya, serta berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas capaian ini.

“Predikat ini adalah buah kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, komunitas, akademisi, sektor swasta, dan media yang bersama-sama membangun ekosistem kreatif di Kota Malang,” ujarnya.

Menurut Wahyu, Pemerintah Kota Malang telah menerima surat resmi dari Asisten Direktur Jenderal Sektor Budaya UNESCO, Ernesto Ottone R, yang menegaskan hasil asesmen atas proposal Kota Malang. Dalam penilaian tersebut, Malang dinilai memiliki kapasitas kuat dalam pengembangan Media Arts, mencakup gim, animasi, digital storytelling, makerspace, serta dukungan aktif dari universitas dan pelaku ekonomi kreatif muda.

“Penetapan ini menjadi kado istimewa menjelang pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) yang akan digelar di Malang pada 8 November 2025. Momentum ini memperkuat posisi Malang sebagai pusat kreativitas nasional sekaligus kota dengan daya saing global,” tambahnya.

Sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts, Malang akan berfokus pada pengembangan ekosistem seni digital, perluasan akses budaya berbasis teknologi, serta pembinaan seniman muda. Langkah tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 4, 8, dan 11), yaitu pendidikan berkualitas, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan kota yang berkelanjutan.

Selain memperkuat sektor kreatif, Wahyu juga menegaskan komitmen Pemkot Malang dalam pembangunan fisik dan tata kota. Ia menyinggung rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengusulkan Malang sebagai salah satu kandidat kota metropolitan dalam rancangan 50 Kota Prioritas 2025–2029.

“Status ini akan memperkuat sinergi antara pembangunan fisik dan penguatan sektor kreatif yang menjadi penggerak ekonomi baru di Kota Malang,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR Doddy Anggodo dalam Indonesia International Sustainability Forum 2025 di Jakarta (10/10/2025) menyampaikan bahwa program 50 Kota Prioritas akan mencakup 10 metropolitan area dan 4 kota metropolitan usulan, termasuk Kota Malang, serta 36 kota lainnya yang terbagi menjadi kota industri, pariwisata, perdagangan, dan pendidikan.

Sementara itu, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO di Paris, Satrya Wibawa, menilai pengakuan terhadap Kota Malang menunjukkan pemerataan ekosistem kreatif di Indonesia.

“Penambahan Kota Malang membuktikan bahwa kreativitas Indonesia tumbuh kuat di daerah yang memiliki akar budaya, inovasi digital, dan energi kolaborasi yang luar biasa,” ujarnya.

Satrya menambahkan, status Kota Kreatif UNESCO bukan sekadar penghargaan, melainkan juga mandat untuk memperkuat kerja sama internasional melalui program, festival, riset, dan jejaring kreatif lintas negara. Sebagai Kota Media Arts, Malang berpeluang menjalin kolaborasi dengan kota-kota sejenis seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan). Kolaborasi ini diharapkan memperkaya pertukaran praktik terbaik dalam pengembangan industri kreatif digital berbasis kearifan lokal dan inovasi teknologi.

Pewarta: Nedi Putra AW
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Viral Kisruh Mesin “Mbrebet” Dugaan BBM Bercampur Air, Konsumen Dirugikan bisa Ajukan Gugatan Hukum ke Pertamina

1 November 2025 - 16:53 WIB

HP Tertinggal di Dasbor Motor Saat Belanja di Bululawang, Polisi Tangkap Pencuri Berbekal Rekaman CCTV

1 November 2025 - 16:13 WIB

Kapolri Ajak Pemuda IMM Waspadai Geopolitik Global dan Jadi Garda Ketahanan Bangsa

1 November 2025 - 16:10 WIB

Kolam Bonderland Waterpark Diverifikasi, Siap Sambut Event Prestisius

1 November 2025 - 14:45 WIB

Program 1.000 Event Antar Kota Malang Raih Penghargaan Nasional, Didorong Jadi Kota Metropolitan dan Pendidikan

1 November 2025 - 07:00 WIB

Polemik Rencana Pembongkaran Tembok Griya Shanta, Warga Minta Pemkot Malang Dengarkan Aspirasi

1 November 2025 - 06:57 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !