Masyarakat Paliatif Indonesia Cabang Malang Raya Terbentuk, Galang Sinergi dengan Komunitas untuk Peningkatan Kualitas Hidup Pasien

Ketua Masyarakat Paliatif Indonesia Cabang Malang Raya yang juga moderator seminar dr. Ristiawan Muji Laksono (kiri), bersama para narasumber dr. H Agus Ali Fauzi dan dr. Shinta Oktya Wardhani SpPD dalam Seminar Paliatif dan Pelantikan Pengurus Masyarakat Paliatif Indonesia Cabang Malang Raya di Ruang Majapahit RSSA Malang, Sabtu (21/10/2023). (Nedi Putra AW)

BACAMALANG.COM – Tim Paliatif RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang bersama Masyarakat Paliatif Malang Raya menggelar Seminar Paliatif, sebagai bagian dari peringatan Hari Paliatif Sedunia 2023, Sabtu (21/10/2023).

Seminar yang dihelat di ruang Majapahit RSSA ini menghadirkan narasumber ahli paliatif dari RSUD dr Soetomo Surabaya, dr. H Agus Ali Fauzi PGD PallMed (ECU) dan dr. Shinta Oktya Wardhani SpPD KHOM dari Divisi Hematologi Medik Dep. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Pada kesempatan tersebut digelar pula pelantikan Pengurus Masyarakat Paliatif Indonesia Cabang Malang Raya dengan ketua Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An.TI, Subs. M.N (K), FIPP.

Dijelaskan dr. Ristiawan, paliatif memang termasuk baru, sebagai bagian dari pelayanan kesehatan mulai preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Paliatif sendiri merupakan perawatan pada pasien dan keluarganya yang terkait dengan fase-fase di mana pasien membutuhkan peningkatan kualitas hidup.

“Ada tiga biasanya, yang pertama, pasien terminal yang sudah tidak bisa diobati lagi secara medis, kemudian fase end of life atu fase akhir dengan diagnosa perburukan fungsi organ sampai yang ketiga yakni dying process, atau fase menjelang sakaratul maut,” ungkapnya di sela acara seminar.

Ketua Komunitas Sahabat Peduli Kanker Deni Dwiyanti, saat menyampaikan sambutan dalam seminar. (Nedi Putra AW)

Dokter spesialis anestesi RSSA Malang ini menegaskan, fungsi paliatif adalah bagaimana keluarga dan pasien tahu ada layanan yang sifatnya men-support mereka agar secara holistik dapat terlayani, baik secara fisik, spiritual maupun emosionalnya.

Ia mengatakan bahwa Masyarakat Paliatif Indonesia (MPI) ini diawali dari Surabaya sejak tahun 1992, sementara untuk kepengurusan Malang sendiri baru dilantik di tahun 2023 ini.

“Oleh karena itu MPI ini bukan hanya terdiri dari orang-orang medis, namun juga melibatkan komunitas, relawan bahkan penyintas,” tandasnya.

Hadirnya MPI Cabang Malang Raya ini disambut baik oleh salah satu komunitas yang hadir, yakni Sahabat Peduli Kanker. Komunitas Sahabat Peduli Kanker ini dibentuk pada tahun 2021 dan dipimpin oleh Deni Dwiyanti, yang juga merupakan seorang penyintas kanker.

“Salah satu kegiatan kami adalah home visit kepada para pasien. Kami melihat dan ikut merasakan sendiri bagaimana mereka menahan sakit, bahkan sampai beberapa kehilangan kesadaran hingga ajal menjemput mereka. Inilah beban berat kami, karena kami jadi berpikir apakah harus seperti ini nasib para penderita kanker?” ujarnya seraya menahan isak.

Oleh karena itu, imbuh Deni, pihaknya saat ini bersyukur dengan kehadiran MPI Cabang Malang Raya dan berharap dapat memberi angin segar kepada komunitas maupun relawan seperti Sahabat Peduli Kanker.

“Semoga hadirnya MPI Malang Raya mendaopat ridho dari Allah SWT dapat membantu kami agar semua dapat baik-baik saja. Ingatlah kanker buat titik, tapi koma agar kita semua selalu berdoa, dan selalu ada harapan dan semangat,” tegas wanita yang sudah mengabdikan dirinya bekerja di RSSA selama tiga dekade ini.

Pewarta : Nedi Putra AW

Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki