
BACAMALANG.COM – Mengawali tour promo album di wilayah kulon (barat), Kelompok Bermain Mlebu Metu menggelar silaturahmi di Pendopo Sumber Cinde Kota Batu, baru-baru ini.
Wak Joo dan kawan-kawan Kelompok Bermain Mlebu Metu dalam tajuk “Kluyuran Ngulon Ngetan Ngalor Ngidul” merayakan perjumpaan bersilaturahmi silaturahsa.
Silaturahmi ini diisi bermacam kegiatan mulai dari penampilan konten lokal lewat musik akustik Agus Addiction, penampil asal Desa Bulukerto Kota Batu, Gilang sinematik hadir di tengah sesi, dan Anwar mBatu pengampu Pendopo Sumber Cinde.
Hadir meramaikan acara, Adi Indra, sosok muda Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri Kota Batu, Romo Tatok, sketsa on the spot, Taufiq Hotbottles Recycle Company, Andik Ciker, pengasuh Griya Batik Shining Tuli, Samun OMMO Audio Visual, serta drummer Tahu Brontak Band yang memfasilitasi audio speaker acara.
Tahun 2023 ini Kelompok Bermain Mlebu Metu menggelar tur promo album perdana mereka. Lagu-lagunya sudah bisa dinikmati di semua platform musik digital (Spotify, Joox, Tiktok, Instagram, dan lain-lain) lewat publisitas MINOR Publisher.
Untuk diketahui, mengekspresikan rasa syukur atas kehidupan yang berwarna, musisi Kota Malang, Wakjoo melaunching Album Jeda dengan mengandalkan single Matahari.
Ada 5 ruang bermain (lima single) di album Jeda. Yakni Matahari, Cermin, Hanya Sebentar, Mengalir dan Hening.
“Pendopo Sumber Cinde Desa Bumiaji Kota Batu menjadi titik pertama arah “Ngulon (Barat)” yang selanjutnya digelar di Tumpang (Ngetan), Pasuruan (Ngalor) dan Kota Malang (Ngidul),” tegas Musisi Kota Malang, Wakjoo, kepada BacaMalang.com.
Sementara itu, Founder Komunitas Jelajah Kampung, yang juga pengampu Sumber Cinde, Muhammad Anwar, berharap agar silaturahmi ini menjadi momen sakral kebangkitan Nusantara dalam berkesenian.
“Semoga pertemuan mengesankan ini menjadi sprint berkebudayaan dan berkesenian bangkit di tanah air menuju Nusantara Mercusuar Dunia,” tuturnya.
Gelaran pertama di Hari Sabtu 6 Mei 2023 kemarin, dihadiri 30 kolega, mengadakan bermacam kegiatan mulai dari ngopi, bermain musik, bermain kanvas, corat-coret, dan bergembira bersama lewat cerita yang dibagi tentang disabilitas, pergerakan seni, daur ulang sampah, dan tentang apa saja. Seperti temanya, monggo kerso nggedabyah njeplak omong klobot sak penak e.
Mlebu Metu adalah sebuah ungkapan ruang persinggahan antara coretan, bunyi dan gerak yang tidak perlu berkesinambungan atau melekat. Biarlah rasa itu mengalir apa adanya disaat ruang bermain itu terbuka.
Pewarta : Hadi Triswanto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki