Pandemi Covid-19, Tak Menyurutkan Kreasi ‘Pyox Hellsoil’

BACAMALANG.COM – Kita mungkin tidak asing lagi dengan nama yang satu ini. Nama yang selalu menghiasi ranah permusikan di kota Malang. Dikenal dengan membawakan alunan musik cadas, namun band ini memiliki para personil yang super asik, murah senyum dan selalu ceria. Hal inilah yang selalu memberi warna tersendiri dikalangan musisi dan penikmat musik kota Malang.

Inilah Hellsoil. Band bergenre grindcore ini, berdiri di akhir tahun 2010 silam. Dari awal berdiri, Hellsoil sering bermain dari panggung ke panggung, baik di dalam maupun luar kota, juga dari kampus ke kampus. Semua panggung yang pernah menghadirkan band yang satu ini, pasti seru dan berkesan dan pasti seru.

Namun sayang, karir Hellsoil ini terhenti kala meninggalnya sang gitaris John Tardi pada tanggal 18 juni 2018. Belum lagi sang drummer, Sabian Nanda kini sudah menjadi ‘Youtuber’ ternama. Sementara Hendra Kurniawan, atau yang akrab di sapa dengan Pyox, mencoba mengisi waktu dengan kreatifitas lain usai band yang di naungi tersebut vakum.

Saat ditemui di tempat tinggalnya di kawasan Lowokpadas, Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang, vokalis kelahiran Kediri ini mengaku tidak kehabisan untuk berkesenian. Meskipun dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini.

Bersama dengan teman – temannya, kali ini Pyok tengah membikin kaos dengan tema Covid-19. suatu hal yang patut di jadikan contoh untuk kita semua agar mempunyai jiwa sosial dan saling membantu sesama dengan spontanitas tanpa menunggu aba – aba.

“Kaos ini kita jual dan juga akan disalurkan untuk donasi, untuk keperluan APD dan masker. Itu terjadi spontanitas, karena kebetulan teman tongkrongan ada yang punya usaha sablon,” terang Pyox.

Adanya pandemi Covid-19 ini, lanjut Pyox, memang cukup memprihatikan terutama bagi pelaku musik, khususnya di Kota Malang. Untuk itu, ia berharap dengan kondisi lesunya perekonomian ini para musisi tetap semangat dan tetap berkarya.

“Ini adalah sebuah musibah besar bagi bangsa ini, terutama kita-kita masyarakat kelas bawah. Semoga badai corona cepat berlalu. Dan khususnya musisi Kota Malang bisa mendapatkan wadah untuk berkresi dan menyalurkan karyanya, baik itu musik maupun rilisan fisik juga merchendise,” harap pria berusia 38 tahun ini. (Far)