
BACAMALANG.COM – Komisi B dan Komisi C DPRD Kota Batu melakukan kunjungan lapangan gabungan, terkait pembangunan dan penempatan para pedagang bersama Diskumdag dan Dinas Perumahan serta pihak CSR Bank Jatim di Pasar Besar Among Tani, yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Senin (22/5/2023).
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu H. Khamim Tohari, S.Sos menyampaikan, bahwa melihat dari kesiapan Pasar Besar Induk Among Tani ternyata sudah 100 persen sudah siap, maka diharapkan Diskumdag segera mempersiapkan sarana prasarana serta fasilitas pasar tersebut.
“Kebersihan harus terjaga, parkir juga harus jelas artinya jangan sampai ruwet dan penataan pedagang harus adil. Tidak ada pedagang titipan minta menempati stan di depan dan di belakang, semuanya harus sesuai dengan SK. Terkait pedagang pasar pagi yang telah mengantongi SK nantinya bakal disediakan tempat di belakang,” kata Abah Khamim sapaan akrabnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, karena semuanya sudah selesai 100 persen termasuk juga sudah diserahkan ke Pemprov Jatim, jadi tinggal Pj. Wali Kota Batu saja kapan akan diresmikan pasar induk Among Tani Kota Batu tersebut.
“Terkait dengan penunjuk arah sudah disiapkan dari Bank Jatim selaku CSR, termasuk meja kursi dan lain sebagainya. Pasar ini nantinya sanggup menampung hampir 4000 pedagang. Untuk Perda Pengelolaan Pasar kami dari dewan sudah siap untuk menggodok atau membahas Perda Pasar ini, ternyata dari pemerintah belum siap. Tapi tetap dilaksanakan, sementara menggunakan Perda yang lama. Karena pasar ini buka 24 jam, nantinya ada manajemen yang menangani mekanisme Pasar Induk ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Diskumdag Pemkot Batu Eko Suhartono menjelaskan, bahwa karena proses pembangunan pasar sudah selesai, maka nantinya ada Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima dari Pelaksana ke Pengelola.
“Nanti akan ada berita acara sementara pengelolaan pasar ini yang nanti akan disampaikan pada pimpinan, kapan itu? Kami masih menyesuaikan jadwalnya. Kita masih menata regulasi, dalam artian yang namanya konversi itu butuh penyesuaian. Terkait pengelolaan sampah dan parkir otomatis semuanya kan serba baru, kita nunggu regulasi lah,” ujar Eko.
Masih kata Eko, bagaimana mensikapi pengelolaan sampah, parkir dan sebagainya nanti akan disampaikan pada pimpinan. Nanti akan ada simulasi, sebelum masuk nanti semuanya bertugas sesuai tupoksi bagaimana mensimulasikan bagaimana pedagang masuk.
“Pasti butuh waktu, karena penanganan masing-masing pedagang berbeda-beda. Tahap berikutnya adalah bagaimana kita menyiapkan operasional ini, pasar ini sudah begitu baik maka pengelola dan pedagang harus menata dan mensikapi itu. Lantai 3 untuk kuliner, lantai 2 kering dan lantai 1 untuk basah. Ada 2 warna tekel, warna putih untuk jualan warna merah adalah fasum dan juga ada jalur khusus untuk motor. Yang jelas saya berharap, bulan Juni ini para pedagang sudah bisa masuk untuk menempati,” tandasnya.
Pewarta : Eko Sabdianto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki