BACAMALANG.COM – Komunitas bernama Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) kini telah menginjak usianya yang ke-7. Puncak HUT GPAN ke-7 ini berlangsung pada Senin (25/4/2022) malam, ditandai dengan launching Yayasan Askara Insan Nusantara secara online.
Untuk diketahui, serangkaian kegiatan yang telah digelar diantaranya, Khotmil Al Qur’an dan Kajian keagamaan, dengan tema “Makna Nuzulul Quran untuk Meningkatkan Budaya Literasi Masa Kini” dengan pemateri Guest Researcher at Leiden University Belanda dan Wakil Rais Syuriah PCI NU Belanda Dr. Syahril Siddik, M.A. Kemudian dilanjutkan lomba semarak HUT GPAN Ke-7, dibuka dengan dua lomba anak-anak yakni lomba tartil dan pidato.
Ketua Umum GPAN Pusat, Mukhamad Ikhlas Darmawan mengatakan, keberadaan GPAN adalah untuk menebar ilmu dan gerakan semangat literasi kepada anak-anak. Dengan memberikan kontribusi, mengabdi dan melakukan yang terbaik guna memperhatikan masalah pendidikan, mengingat masih rendahnya minat baca anak-anak, serta sulitnya akses anak terhadap buku dan bahan ajar.
“Tahun ini GPAN telah mencapai usia yang ke tujuh. Tujuh tahun perjalanan gerakan perpustakaan anak nusantara ini membangun semangat cinta literasi dan penuh bangga, terus melanjutkan dedikasi utama menebar kebermanfaatan untuk anak-anak nusantara,” tandasnya.
Menurutnya, sebagai komunitas yang bersifat sosial aktif ini, kedepan gerakan ini diharapkan lebih aktif dengan giat berkolaborasi demi mencapai tujuan untuk memajukan bidang literasi dan bidang pendidikan.
Sementara itu, Founder GPAN dan Pembina Yayasan Askara Insan Nusantara, Imam Arifa’illah Syaiful Huda, M.Sc mengaku bersyukur bahwasanya komunitas ini sudah berumur 7 tahun dan akhirnya rencana pembentukkan yayasan terealisasi pada tahun ini.
“Alhamdulillah kemarin agenda kita baru terealisasi yakni Yayasan Askara Insan Nusantara. Ini juga merupakan agenda besar yang hampir sudah lama kita agendakan dan baru terealisasi pada tahun ini,” tutur Imam Arifa’illah.
Untuk itu, pihaknya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pengurus regional GPAN, serta berharap kepada seluruh anggotanya untuk meningkatkan pengetahuannya secara lebih luas dan mendalam sebagaimana menghadapi era ketidakpastian di masa depan.
“Dan GPAN ini masuk dalam lingkup yayasan nanti, kedepannya semoga program-program nanti saling mendukung dengan lainnya. Dengan membaca surat Al-Fatihah, peresmian Yayasan Askara Insan Nusantara ini menjadi awal langkah kita maju bersama,” pungkasnya. (why)
