Sudah Kantongi Izin, Begini Klarifikasi Pengawas Proyek Soal Pohon yang Ditebang

BACAMALANG.COM – Terkait viralnya soal penebangan pohon berjenis randu yang berlokasi di Jalan Raya Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, pihak pengawas proyek setempat melakukan klarifikasi melalui awak media, pada Kamis (11/11/2021) siang.

Hal itu dilakukan, terkait dengan isu miring yang dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, agar tidak menjadi polemik dan memicu kegaduhan yang tak berkesudahan di mata publik.

Affan Afandi selaku pengawas proyek menjelaskan, jika waktu itu disaksikan langsung pihaknya dengan didampingi petugas baik dari Kepolisian, Pemerintah Desa dan Pemerintah Kota Batu, mengawasi jalannya proses penebangan pohon randu yang dimaksud.

“Ya, jadi kami klarifikasi bahwa soal penebangan pohon itu memang sudah berizin. Sesuai rencana, akan dibangun homestay dan rumah toko (ruko), karena sudah mengantongi izin dari Pemerintah Desa, DPUPR, Pemerintah Kota Batu dan Provinsi Jawa Timur. Dan sebagai gantinya, kami pihak pengelola proyek melaksanakan kegiatan penanaman pohon di depan lokasi yang masih dalam tahap pembangunan ini,” terangnya kepada awak media.

Menurutnya, aksi penanaman pohon tersebut sebagai penganti penghijauan kembali atas ditebangnya pohon di sekitar lokasi proyek pembangunan beberapa hari yang lalu, yang sempat viral itu.

“Kami lakukan ini sebagaimana sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Pemerintah Kota Batu, bahwa 1 pohon diganti dengan 20 pohon. Kami sengaja menanam pohon berjenis pule setinggi 2,5 meter dengan diameter 15 Senti meter ini, karena tergolong tanaman keras yang biasa tumbuh di pulau Jawa dan Sumatera. Jadi sangat cocok sekali di Kota Batu. Selain itu, pohon pule ini sebagai pengganti atas penebangan pohon randu tempo hari, agar penghijauan dan ekosistem lingkungan tetap terjaga, yang dapat menahan resapan air agar tidak terjadi banjir,” terang Affandi.

Pria asli putra daerah Kota Batu ini memaparkan, jika 2 buah pohon pule ditanam didepan pintu masuk pembangunan proyek, kemudian sisanya ditanam di dalam lokasi proyek pembangunan homestay dan ruko tersebut.

“Di depan proyek sengaja hanya di tanam 2 buah pohon karena rencananya banyak truk yang akan keluar masuk, jadi dibutuhkan ruang yang luas untuk akses tersebut. Jadi, sisa pohon kami tanam di dalam lokasi pembangunan proyek.” beber dia.

Sementara itu Kepala Desa Oro-Oro Ombo, Wiweko menyampaikan, atas nama Pemerintah Desa, dirinya menghimbau harus segera ada tanaman pohon pengganti sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Batu.

“Apalagi menjelang sudah memasuki musim hujan yang sudah ada gejala-gejala banjir di beberapa daerah di wilayah Kota Batu, secepatnya tanaman pengganti ini harus segera ditanam sehingga bisa tumbuh dengan baik. Mudah-mudahan dalam 1 tahun ini bisa besar pohonnya,” ujar Wiweko.

Ketua APEL ini juga menambahkan, bahwa terkait dengan penebangan pohon baik perseorangan maupun PT, mekanisme biasanya harus mengajukan pengajuan izin dahulu. Dan berkaitan dengan rekomendasi nanti, boleh tidaknya pohon tersebut ditebang, maka selanjutnya dinas terkait yang mengizinkan dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Kota Batu.

“Untuk penanaman pohon kami ikut memberi masukan karena lokasinya berada diwilayah kami, jadi tanaman pohon pengganti ini benar-benar ditanam dan bisa bermanfaat terhadap lingkungan sekitar, artinya bisa menahan erosi. Untuk lokasi penanaman pohon pengganti ini harus ada di lokasi sekitaran pohon yang ditebang. Kami sengaja meminta pohon pengganti jenis pohon pule, karena pohonnya terbilang besar, akarnya sangat kuat dan kulit pohon ini bisa dimanfaatkan nantinya sebagai obat.” imbuhnya.

Terpisah, salah seorang warga setempat Kasiono (35), mengaku sangat mengapresiasi dengan rencana bakal dibangunya homestay dan ruko tersebut di wilayahnya.

“Alhamdulilah, nantinya setelah dibangun kami warga disini bisa bekerja. Kami juga mendukung pembangunannya, karena bisa memberdayakan warga masyarakat sekitar untuk bisa bekerja di tempat tersebut,” tandas bapak satu anak ini. (Eko)