
BACAMALANG.COM – Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar rilis hasil survei Opini Publik Jawa Timur di ruang Sidang Senat Kampus 3, Rabu (18/10/2023). Survei tersebut mengatakan pada aspek elektabilitas dari 3 nama Calon Presiden di publik Jawa Timur urutan teratas masih diduduki oleh Ganjar Pranowo, yang diikuti Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan.
“Urutan ini tidak berubah jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya pada bulan Juli 2023. Namun, yang menjadi catatan penting adanya peningkatan yang cukup signifikan pada suara Anies Rasyid Baswedan yang meningkat 9% dibanding survei sebelumnya,” ungkap koordinator tim survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM, Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, M.Si.
Ruli memaparkan, hal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh pengumuman Wakil Presiden pendamping yang telah diumumkan lebih awal oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin. Selain itu, imbuhnya, data perbandingan dari dua edisi survei ini juga menunjukan adanya stabilitas dukungan/suara kepada Ganjar Pranowo, dan tergerusnya suara Prabowo Subianto.
“Pada aspek elektabilitas dari 2 nama Calon Presiden di publik Jawa Timur, seandainya pemilu dilakukan dua putaran dan mengeleminasi nama Anies Rasyid Baswedan yang berada di posisi paling akhir, menunjukan urutan teratas diambil alih oleh Prabowo Subianto, diikuti oleh Ganjar Pranowo. Data dari migrasi suara Anies Rasyid Baswedan menunjukan perpindahan lebih banyak mengarah kepada Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo, walaupun tidak terlalu tinggi perbedaannya,” urainya
Dijelaskan Ruli, hal ini menunjukan bahwa Ganjar Pranowo memiliki basis dukungan yang juga bisa dikatakan tidak sedikit sebagai “opsi kedua” dari pendukung/pemilih Anies Rasyid Baswedan. Sedangkan pada konteks Wakil Presiden, publik Jawa Timur secara umum memiliki preferensi tertinggi pada dua nama, yakni Mohammad Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa.
“Namun perlu menjadi perhatian bahwa nama-nama cawapres seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar dan Erick Thohir berada pada posisi-posisi selanjutnya dengan gap suara yang juga tidak terlalu lebar,” tegasnya.
Sedangkan, pentingnya Endorsement Presiden Jokowi ditunjukan oleh para responden loyalis (36,4%) memiliki posibilitas menentukan kemenangan para calon presiden nantinya.
Ia juga menjelaskan, bahwa hasil survei menunjukan jumlah pemilih non-rasional lebih besar daripada pemilih rasional. Hal ini ditunjukan dari dominannya responden dalam kategori wilayah pedesaan, tingkat Pendidikan SLTA keatas, profesi, dan tingkat pendapatan, dan santri non santri.
“Selain mengukuhkan posisi strategis Jawa Timur dalam lanskap politik nasional sekaligus menjadi bahan pertimbangan politis dan strategi pemenangan daripada masing-masing calon untuk menyasar wilayah-wilayah potensial seperti wilayah Jawa Timur,” tandas dosen Hubungan Internasional UMM ini.
Survei ini dilakukan Pusat Studi Ilmu Politik UMM di Jawa Timur dengan responden sebanyak 1.000 orang, yang tersebar secara proporsional pada 100 kelurahan atau desa di 36 kota/kabupaten di Jatim.
Adapun survei ini adalah penelitian ilmiah independen yang didanai secara mandiri oleh UMM, yang dilaksanakan selama September 2023 dengan sampling error kurang lebih 3,1 persen.
Rektor UMM Porf. Dr Fauzan menegaskan bahwa survei ini merupakan tanggung jawab moral UMM dalam mengedukasi perpolitikan kepada masyarakat.
“Saya tegaskan, bahwa survei ini memang penting, tapi tidak ada kepentingan apapun. Survei ini bukan pesanan tapi semata-mata disampaikan sebagai edukasi, yang akan dilakukan terus sesuai dengan intensitas suhu isu politik yang berkembang,” ujarnya.
Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki