BACAMALANG.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah usaha untuk menegakan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan. Namun, ia menjelaskan usaha apapun tak bisa mengobati duka korban Tragedi Kanjuruhan.
“Sejak awal saya secara pribadi sangat prihatin dan kalau kita bicara semua effort (usaha) yang diberikan itu pun belum tentu mengobati kehilangan itu,” kata Erick kepada media.
Dikatakannya, kehilangan keluarga adalah bukan hal mudah dan tidak ada yang bisa menggantikannya.
“Itu fakta, siapapun, kehilangan keluarga yang saya rasa bukan hal mudah, apapun effort-nya tidak ada imbalannya,” tuturnya.
Dikatakannya, pemerintah dan federasi telah melakukan sejumlah usaha untuk memenuhi rasa keadilan korban tragedi Kanjuruhan. Namun demikian, Erick juga menyadari bahwa usaha tersebut tak akan bisa menyembuhkan duka korban.
Hal ini disampaikan Erick menyusul insiden sejumlah wanita ibu korban tragedi Kanjuruhan dihalangi aparat saat hendak berbicara dengan Presiden Joko Widodo, ketika kunker ke Malang, Senin (24/7/2023).
Jokowi sudah memerintahkan Erick menindaklanjuti tuntutan tersebut, di mana mereka menilai vonis pengadilan terhadap para pelaku terlalu ringan.
Soal keputusan pengadilan, pihaknya tak bisa campur tangan dan hanya bisa mendorong diberikan hukuman setimpal.
“Kita tidak mau dibilang PSSI mendiamkan, kita ini melakukan perbaikan. Proses hukum kita tidak bisa intervensi tapi kita dorong hukuman maksimal. Saya rasa kita punya komitmen sama itu tidak terulang lagi. PSSI mendukung penuh ketika ada hukuman setimpal,” imbuhnya.
Untuk diketahui, atas viralnya aksi ibu-ibu korban Tragedi Kanjuruhan yang meminta keadilan saat kunker Presiden di Malang, maka Jokowi minta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir merespon hal tersebut.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Bey Machmudin mengatakan, Presiden telah menerima laporan mengenai pesan kedua ibu tersebut.
Keduanya ingin menemui perwakilan PSSI atau penyelenggara liga untuk menyuarakan rasa ketidakadilan atas vonis ringan pelaku tragedi Kanjuruhan.
“Bapak Presiden langsung meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menindaklanjuti aduan dari kedua ibu tersebut dengan segera,” kata Bey Machmudin.
Bey menjelaskan, saat ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasi, Presiden Jokowi sudah di dalam Pasar Bululawang, Kabupaten Malang.
Saat berkunjung ke PT. Pindad (Persero), Jokowi disebut telah menerima laporan tersebut dan langsung memerintahkan Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mencari kedua ibu tersebut agar dapat bertemu.
Namun hingga Jokowi selesai makan, kedua ibu tersebut tidak berhasil ditemukan, sehingga tidak bisa dihadirkan di rumah makan.
Pewarta : Hadi Triswanto
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki