
BACAMALANG.COM – Banyak pengembang perumahan dengan beragam konsep hadir di Kota Malang. Salah satunya pengembang terbaru adalah Perumahan The Sanata Village, yang berada di Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang Jawa Timur.
Konsep yang disuguhkan pengembang The Sanata Village, yakni PT. Yudhistira Alfian Sanjaya sangat berbeda. Di mana pengembang akan membangun sebuah kompleks hunian dengan nuansa khas Pulau Bali. Baik dari ornamen bangunan, maupun penataan layout perumahan.
“Awalnya kami ini mau mengusung konsep villa. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata banyak user yang memang mencari hunian untuk tempat singgah saja,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT Yudhistira Alfian Sanjaya, Yudistira Ardi Irawan didampingi komisaris Alfian Indra Wirawan dan konsultan hukum, Helly, SH, MH, Jumat (10/11/2023).
Pria yang akrab disapa Ardi ini, melanjutkan, saat ini The Sanata Village tengah dalam proses pengembangan di atas lahan seluas 3,5 hektare. Pada awalnya, luas lahan milik keluarga yang dikembangkan ini yakni 5.000 meter persegi (m²). Di mana lahan seluas itu, pihak pengembang memproyeksikan bisa dibangun sebanyak 250 unit rumah.
Sementara itu, ada 4 tipe rumah yang ditawarkan oleh The Sanata Village. Yang pertama yakni tipe Villa Shaka, dengan ukuran luas tanah 60 m² dan luas bangunan 45 m². Kemudian ada tipe Villa Canggu, dengan luas tanah 72 m² dan luas bangunan 60 m².
Dua tipe lainnya yakni Villa Seminyak yang berukuran luas tanah 91 m² dan luas bangunan 102 m². Serta tipe Villa Ubud yang memiliki luas tanah 96 m² dan luas bangunan 122 m².
“Disini keseluruhan unit bangunannya bertipe dua lantai,” jelas Yudhistira Ardi.
Jelasnya, setiap tipe bangunan memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Yang disesuaikan dengan spesifikasi setiap unitnya. Mulai dari dua kamar tidur, carport, balkon, smart home system, rooftop hingga private pool untuk tipe yang premium.
“Untuk unit yang paling rendah, kami beri harga Rp 400 juta. Dan untuk yang premium kami ada unit yang harganya hingga Rp 2,5 miliar,” terangnya.
Sementara untuk segmentasinya, terang Yudhistira, bahwa The Sanata Village menyasar semua kalangan. Baik kalangan pasangan muda yang membutuhkan hunian, ataupun user-user yang berniat mencari hunian hanya untuk investasi.
“Jadi seiring berjalannya waktu, ternyata banyak user yang membutuhkan hunian untuk singgah, sekalian investasi. Karena lokasi kami berada di dekat dengan exit tol, jadi ada beberapa user yang butuh untuk singgah, ya seperti investasi,” bebernya.
Jika dilihat, lokasi The Sanata Village memang cukup strategis. Selain jarak tempuh dari exit tol Madyopuro tak lebih dari 10 menit, juga ada beberapa perguruan tinggi yang bisa dijangkau dengan waktu yang singkat.
“Karena beberapa user banyak yang cari untuk tempat singgah, karena posisinya yang dekat dengan exit tol. Jadi banyak yang ingin untuk istirahat, lalu bisa jalan-jalan. Dan banyak juga yang investasi untuk disewa-sewakan,” tuturnya.
Sementara untuk keamanan, akses di perumahan The Sanata Village dikonsep dengan one gate system. Dengan petugas kemanan sebanyak 11 personel dan bertugas selama 24 jam non stop.
“Kami bisa menggunakan skema in-house dan juga KPR. Untuk in-house kami hanya sediakan sampai 2 tahun. Kalau KPR, kami sudah MoU dengan beberapa bank,” terangnya.
Untuk menghindari konsumen dari maraknya penipuan properti. Ardi membagikan tips agar pembeli properti khususnya di Malang merasa aman.
Pasalnya, marak penipuan properti di Kota Malang sehingga membuat konsumen takut membeli rumah hunian. Uangnya sudah habis, rumah tetap tidak dimiliki.
“Salah satu tips agar pembeli aman, cek legalitas properti yang dijual. Selain itu, pembeli juga perlu tahu sistem dan skema pembayaran. Kemudian, pembeli juga menanyakan terkait KPR. Kalau properti bisa dibeli dengan sistem KPR, berarti properti tersebut aman,” pungkasnya.
Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki