BACAMALANG.COM – Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau PKKMB, yang bertema ‘Kreatif dan Produktif di Era Pandemi’. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh 14.492 mahasiswa baru (maba) program S1 dan Vokasi, selama 2 hari, Sabtu-Minggu (19-20/09/2020).
Meski demikian, pihak kampus memastikan tidak ada kejadian kekerasan verbal seperti pada salah satu kampus di Surabaya dalam PKKMB ini. “Dalam penyelenggaraan secara daring ini dipastikan tidak ada komunikasi secara verbal, sehingga tidak terjadi kekerasan verbal seperti ospek pada umumnya,” ungkap Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Drs Abdul Hakim MSi, dalam sesi konferensi pers melalui aplikasi Zoom, Sabtu (19/9/2020).
Abdul Hakim menambahkan, bahwa interaksi dalam PKKMB ini dikontrol oleh 15 pengawas operator. Semua perintah dan pertanyaan disampaikan melalui chat, dan tidak ada komunikasi verbal secara langsung pada maba. Sedangkan tugas kepada maba tetap diberikan, namun seputar pembuatan laporan dan sejenisnya yang bisa digarap secara langsung, bukan pemberian perintah yang menyebabkan maba harus pergi ke ruang publik untuk memenuhi tugasnya.

PKKMB ini dibagi dalam 64 klaster maba, yang terdiri dari 250 maba setiap klasternya dalam aplikasi Google Classroom (GC), 1000 maba dalam aplikasi Zoom Meeting, dengan bimbingan seorang operator, yang merupakan kolaborasi TIK, UBTV dan panitia Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) Online 2020. Pelaksanaan PKKMB di tingkat fakultas akan digelar mulai Senin (21/9/2020) di masing-masing fakultas. “Jika terjadi indikasi pelanggaran, akan mendapatkan teguran secara langsung,” tegasnya.
PKKMB merupakan Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya (RAJA Brawijaya) Online 2020 Adhikara 58. Acara ini dibuka secara langsung oleh Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, di Gedung Samantha Krida, yang dihadiri jajaran pimpinan universitas, fakultas, dan lembaga, dengan protokol kesehatan secara ketat.
“Selama masa pandemi kami sementara tidak memberlakukan tes untuk jalur mandiri, semua lewat nilai rapor dan UBTK,” imbuh Nuhfil Hanani.
PKKMB kali ini menghadirkan sejumlah narasumber, mulai sambutan dari Mendikbud, Kuliah Tamu oleh Mendes PDTT, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan narasumber lain berkompeten di bidangnya.
Materi yang diberikan pada hari pertama antara lain Pembinaan Kesadaran Bela Negara, Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Revolusi Mental, Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), Kode Etik Mahasiswa UB, Pembentukan Karakter Mahasiswa, Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme, serta Motivasi Belajar dan Jiwa Kewirausahaan.
Pada hari kedua, materinya antara lain terkait Kegiatan Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan, Perguruan Tinggi di Era New Normal, Kesadaran Lingkungan dan Kesiapsiagaan Bencana, Penjelasan tentang UKT Mahasiswa, Penjelasan tentang Layanan Perpustakaan, Layanan RS UB dan Klinik UB, Layanan Konseling, Pengenalan Lembaga Kemahasiswaan (EM, DPM, UKM), IT dan E-Complaint, Pengenalan BUNA dan BUA. (ned)