BACAMALANG.COM – Warga Jalan Terusan Putra Yudha V RT 4 RW 13 Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang, Nakrowi (66), ditemukan dalam kondisi meninggal setelah hanyut di Sungai Metro, Kamis (11/5/2023) pagi.
Jenazah korban ditemukan tersangkut di bebatuan Sungai Metro di wilayah Klayatan Gang 2 RT 11 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun.
Seorang saksi mata, Slamet (51) menjelaskan, jenazah korban ditemukan pada pukul 09.15 WIB.
“Waktu itu, anak-anak lagi mandi dan buang hajat di sumber yang berada di pinggir sungai. Tiba-tiba, mereka berteriak ada jenazah mengambang. Setelah itu, saya turun ke arah sungai untuk melihat dan setelah saya dipastikan itu jenazah, saya langsung memberitahu Ketua RT dan Ketua RT langsung menghubungi Polsek Sukun,” jelas Slamet saat di lokasi.
Slamet juga mengatakan, bahwa jenazah tersebut merupakan korban tenggelam yang terjadi pada Rabu sore (10/5/2023) kemarin.
“Itu korban yang tenggelam dari wilayah Tanjungrejo. Hanyut dan ketemu disini,” terangnya.
Adanya temuan jenazah korban hanyut di Sungai Metro dibenarkan oleh Koordinator Lapangan SAR Gabungan dari Basarnas Surabaya, Ainul Makhdin, jika korban laka air di wilayah Kelurahan Tanjungrejo berhasil ditemukan.
“Jadi, jam 07.00 WIB kami lakukan pencarian. Dan pada pukul 09.15 WIB, kami mendapat informasi korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jarak antara titik hanyut korban dengan lokasi korban ditemukan, berjarak sejauh 3 kilometer,” terangnya.
Dirinya juga mengatakan, jika kondisi jenazah masih baik. Sehingga, ciri-cirinya dapat langsung dikenali.
“Jenazah ditemukan dalam posisi tengkurap. Dan dari ciri-ciri pakaian yang masih melekat, bisa dipastikan bahwa benar itu adalah korban yang hanyut kemarin,” imbuhnya.
Usai ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Tidak lama kemudian, jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Sementara, menurut tetangga korban, Tia menceritakan awal kejadian korban hanyut di Sungai Metro pada Rabu (10/5/2023) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
“Ketika itu, kondisi sedang hujan. Korban yang sehari-harinya sebagai buruh tani, perjalanan pulang ke rumahnya dari sawah. Saat itu, ia langsung menyeberangi sungai tersebut. Saat menyeberang itulah, korban terpeleset dan hanyut terbawa arus sungai,” tandasnya.
Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, informasi tentang hanyutnya korban didengar keseluruh warga.
Namun karena, kondisi sudah gelap dan debit sungai meningkat. Sehingga diputuskan, untuk pencarian baru dilakukan pada pagi harinya Kamis (11/5/2023).
Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki