BACAMALANG.COM — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Universitas Muhammadiyah Malang (Koorkom UMM) menyatakan penolakan terhadap kebijakan kampus yang mewajibkan mahasiswa mengikuti kegiatan Stadium General Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers yang dirilis pada Rabu, 29 Oktober 2025, bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Surat Edaran Universitas Muhammadiyah Malang Nomor E.6.0/1277/BPP-UMM/UMM/X/2025 yang diterbitkan dua hari sebelumnya mewajibkan seluruh mahasiswa angkatan 2024 dan 2025 untuk hadir dalam agenda Tanwir IMM yang digelar di Dome UMM. HMI Koorkom UMM menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan prinsip kebebasan akademik dan netralitas kampus sebagai ruang ilmiah.
Ketua Umum HMI Koorkom UMM, Ismail Mony, menegaskan bahwa kegiatan Tanwir IMM merupakan agenda internal organisasi otonom Muhammadiyah yang bersifat ideologis. “Memaksa seluruh mahasiswa hadir tanpa mempertimbangkan latar belakang dan minat akademik mereka adalah bentuk pemaksaan yang tidak sesuai dengan semangat kebebasan berpikir di kampus,” ujarnya kepada Baca Malang.
Selain itu, pengalihan jadwal perkuliahan pada jam ke-7 hingga ke-9 (12.30–15.10 WIB) demi pelaksanaan kegiatan tersebut dianggap mengganggu proses belajar-mengajar yang telah terjadwal. HMI Koorkom UMM menekankan pentingnya koordinasi akademik yang matang agar kebijakan semacam ini tidak menurunkan efektivitas pembelajaran.
Melalui siaran persnya, HMI Koorkom UMM menyampaikan tiga tuntutan utama kepada pihak universitas: menolak secara tegas kewajiban mengikuti agenda organisasi tertentu yang bersifat ideologis, meminta pencabutan surat edaran yang telah diterbitkan, dan mengancam akan menggelar aksi demonstrasi apabila tuntutan tersebut tidak ditindaklanjuti hingga pukul 08.00 WIB pada hari yang sama.
Sebagai penutup, HMI Koorkom UMM mendorong pihak universitas untuk membuka ruang dialog bersama seluruh elemen organisasi mahasiswa. Harapannya, setiap kebijakan akademik ke depan dapat lebih partisipatif, inklusif, dan selaras dengan nilai-nilai keilmuan yang menjadi roh perguruan tinggi.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga



















































