BACAMALANG.COM – Aksi solidaritas doa bersama Aremania, dihadiri musisi sekaligus budayawan Malang, Anto Baret, Selasa malam (4/10/2022) di Stadion Gajayana Kota Malang.
Dalam aksi solidaritas itu, ratusan suporter Aremania menggelar doa bersama untuk korban tragedi kelam Kanjuruhan. Usai memanjatkan doa, Anto Baret menyampaikan orasinya di depan Aremania.
Ia menyerukan untuk mengawal kasus tragedi Kanjuruhan hingga tuntas, sampai ada penetapan tersangka dalam tragedi kelam di stadion Kanjuruhan.
Dalam orasinya Anto, mengimbau kepada para suporter Arema untuk tetap mengawal kasus ini sampai tuntas. Namun tetap berhati-hati, pasalnya tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang akan menungganginya.
“Saya secara pribadi, sampai mati pun saya akan kawal kasus ini. Dan kita harus tetap berhati-hati dan waspada jangan sampai ada pihak-pihak lain yang menunggangi kita,” ujar Anto Baret, Selasa malam (4/10/2022)
Sebagai musisi dan budayawan Malang, Anto mengatakan dalam bahasa jawa, untuk tetap ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Allah.
“Nek ikhlas iku gak oleh nggrundel, nek ikhlas iku gak oleh ngersulo, nek ikhlas iku gak oleh sambat, mergonikhlas iku, percoyo semata mata Mergo hak e Allah (kalau ikhlas tidak boleh menggerutu, kalau ikhlas tidak boleh mengeluh, kalau ikhlas tidak boleh berkeluh kesah, karena ikhlas itu percaya semata-mata karena Allah),” jelas Anto.
Selain itu, musisi dan budayawan Malang ini, mengajak suporter Aremania untuk tetap menyelesaikan kasus ini, dengan hati yang tenang, terlebih lagi (mayoritas) orang banyak yang tidak terima dalam tragedi kelam Kanjuruhan ini.
“Dirinya mengimbau untuk tetap mengawal kasus ini pelan-pelan, hingga titik darah penghabisan.”terangnya.
Anto menambahkan, nanti akan ada sesi ngobrol lebih dekat dengan saksi-saksi tragedi kelam Kanjuruhan.
“Nanti ada kemungkinan bisa ngobrol lebih dekat dengan para saksi-saksi saat kejadian, jangan takut menghadapi ini semua, tolong ya rek bersatu,” pungkas Anto.
Sebagai informasi, Anto Baret lahir di kota Malang, 11 Juli 1957, ia adalah sosok legenda juga pengamen jalanan, seangkatan dengan Tom Sleppe, Yono Slalu, John Dayat, Ade HL dan Iwan Fals.
Anto sebagai tokoh musisi, juga pendiri KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan), sekaligus sosok yang dituakan atau yang “mbaurekso” Gelanggang Remaja Jakarta Selatan sejak era 1980an. (him)