BACAMALANG.COM – Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur, Anung Suprayitno memprediksi wilayah Malang Raya mengalami musim kemarau pada akhir April 2024.
Anung juga menyampaikan sejumlah imbauan penting sehubungan dengan adanya perkiraan musim kemarau tersebut.
“Wilayah Malang Raya yang paling cepat mengalami musim kemarau adalah Kecamatan Bantur, Donomulyo, Kalipare, dan Pagak, yakni menjelang akhir April 2024. Disusul daerah-daerah lain pada awal Mei hingga awal Juni 2024,” tegas Anung dalam rilis yang dikirim ke media, baru-baru ini.
Ia menyebutkan, prakiraan awal musim kemarau Kabupaten Malang tahun 2024 April 2024 (tanggal 21–akhir bulan), yakni meliputi Kecamatan Bantur, Donomulyo, Kalipare dan Pagak.
Mei 2024 (tanggal 1–10), yakni meliputi Kecamatan Karangploso, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Dau, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Ngajum, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Turen dan Kecamatan Wonosari.
Mei 2024 (tanggal 11–21), yakni meliputi Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Dampit, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sumbermanjing, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Jabung, Kecamatan Pakis, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Wajak.
Juni 2024 (tanggal 1–10), yakni meliputi Kecamatan Kasembon dan Kecamatan Ampelgading.
Sementara prakiraan awal musim kemarau di Kota Malang dan Kota Batu di seluruh kecamatan pada tahun 2024 dimulai tanggal 1–10 Mei 2024.
“Sebanyak 64,9 persen wilayah Jatim akan segera memasuki awal musim kemarau Mei 2024. Perbandingan prakiraan awal musim kemarau di tahun 2024 yaitu 58.1 persen wilayah di Jatim mundur dari normalnya dan puncak musim kemarau diprakirakan Agustus 2024,” terangnya.
Adapun imbauan terkait datangnya musim kemarau yakni meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, menjaga kesehatan, minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi.
Selain imbauan juga dikeluarkan rekomendasi untuk antisipasi menjaga kondusifitas situasi dan kondisi.
Perlu antisipasi daerah dengan sifat hujan Atas Normal (AN) untuk komoditas yang sensitif terhadap curah hujan terutama komoditas hortikultura, tembakau dan garam.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk pemenuhan tinggi muka air waduk sebagai dampak El Nino 2023 dapat dilaksanakan menjelang musim kemarau 2024 dan menjelang musim hujan 2024/2025.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor/Publisher: Aan Imam Marzuki