Desa Wisata Toyomarto Akan Gelar Upacara Sakral Grama Tirta Cara untuk Peringati Hari Jadi Desa - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

RAGAM · 15 Okt 2024 05:01 WIB ·

Desa Wisata Toyomarto Akan Gelar Upacara Sakral Grama Tirta Cara untuk Peringati Hari Jadi Desa


 Peringatan Hari Jadi dengan Upacara Grama Tirta Cara tahun lalu. (ist) Perbesar

Peringatan Hari Jadi dengan Upacara Grama Tirta Cara tahun lalu. (ist)

BACAMALANG.COM – Desa Wisata Toyomarto akan menggelar tradisi masyarakat dalam memperingati hari jadi desa dengan upacara Grama Tirta Cara. Prosesi ini melibatkan penyatuan Tujuh Sumber Air dan Tanah yang berada di Tujuh Dusun, sebuah ritual sakral yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Upacara Grama Tirta Cara akan diselenggarakan di Wisata Pentungansari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengusung tema: Sastra Padu Prawira Umat Astri. Acara ini akan berlangsung pada Kamis, 17 Oktober 2024, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Ketua Panitia, Pritta Kristanti, menjelaskan bahwa Grama Tirta Cara adalah bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas melimpahnya sumber air di desa. “Air yang dibawa oleh tujuh putri pembawa kendi dari tujuh sumber air di dusun disatukan dalam sebuah gentong oleh kepala dusun untuk diserahkan kepada kepala desa. Ini adalah simbol amanah kepada kepala desa agar tetap merawat dan menjaga kerukunan,” ujar Pritta.

Rangkaian upacara ini juga mencakup teatrikal yang menggambarkan pesan dari alam. Seorang wanita tua yang penuh kasih melambangkan bumi, sementara seorang lelaki bijak yang membawa burung menyimbolkan pesan keseimbangan alam. “Wanita tua yang menggendong pohon kecil dengan lembut menunjukkan betapa berharganya pohon tersebut. Setiap akar, setiap daun, adalah nyawa yang harus kita jaga,” tambah Pritta. Lelaki tua yang membawa burung mengingatkan kita akan tanggung jawab menjaga ekosistem. “Jika kita merusak alam, kita sama saja merusak diri kita sendiri. Mari kita bawa pesan ini kepada umat manusia,” tutupnya.

Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Desa Wisata Toyomarto mengundang semua pihak untuk turut serta dalam perayaan yang penuh makna ini.

Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga

Artikel ini telah dibaca 172 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Semangat Lintas Generasi Warnai Social Run & Fun Walk HUT ke-73 SMAN 3 Malang

5 Oktober 2025 - 14:33 WIB

Fashion on The River #3, Batu Angkat Wastra Lokal Jadi Magnet Pariwisata Nasional

3 Oktober 2025 - 08:55 WIB

Guncang POMNAS XIX! Mahasiswa UIBU Sabet Medali, Buktikan Diri di Panggung Nasional

28 September 2025 - 19:51 WIB

Gramedia Hadirkan Pameran Semesta Buku 2025 di MCC

23 September 2025 - 09:12 WIB

Lembar Pertama, Setahun Perjalanan Komunitas Epistemik Rumah Budaya Ratna

21 September 2025 - 18:27 WIB

Salah satu penampilan dalam ulang tahun pertama Rumah Budaya Ratna (RBR) yang dirayakan dengan kegiatan bertajuk Lembar Pertama. (Nedi Putra AW)

“Lintas Jalur Langit” ACPM, Langkah Strategis Malang Menuju Kota Seni Dunia

15 September 2025 - 17:23 WIB

Trending di RAGAM

©Hak Cipta Dilindungi !