BACAMALANG.COM – Desa Wisata Toyomarto akan menggelar tradisi masyarakat dalam memperingati hari jadi desa dengan upacara Grama Tirta Cara. Prosesi ini melibatkan penyatuan Tujuh Sumber Air dan Tanah yang berada di Tujuh Dusun, sebuah ritual sakral yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Upacara Grama Tirta Cara akan diselenggarakan di Wisata Pentungansari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengusung tema: Sastra Padu Prawira Umat Astri. Acara ini akan berlangsung pada Kamis, 17 Oktober 2024, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Ketua Panitia, Pritta Kristanti, menjelaskan bahwa Grama Tirta Cara adalah bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas melimpahnya sumber air di desa. “Air yang dibawa oleh tujuh putri pembawa kendi dari tujuh sumber air di dusun disatukan dalam sebuah gentong oleh kepala dusun untuk diserahkan kepada kepala desa. Ini adalah simbol amanah kepada kepala desa agar tetap merawat dan menjaga kerukunan,” ujar Pritta.
Rangkaian upacara ini juga mencakup teatrikal yang menggambarkan pesan dari alam. Seorang wanita tua yang penuh kasih melambangkan bumi, sementara seorang lelaki bijak yang membawa burung menyimbolkan pesan keseimbangan alam. “Wanita tua yang menggendong pohon kecil dengan lembut menunjukkan betapa berharganya pohon tersebut. Setiap akar, setiap daun, adalah nyawa yang harus kita jaga,” tambah Pritta. Lelaki tua yang membawa burung mengingatkan kita akan tanggung jawab menjaga ekosistem. “Jika kita merusak alam, kita sama saja merusak diri kita sendiri. Mari kita bawa pesan ini kepada umat manusia,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Desa Wisata Toyomarto mengundang semua pihak untuk turut serta dalam perayaan yang penuh makna ini.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga