Pesona Daun dan Warna: Tim Psikologi UB Gelar Pelatihan Ecoprint Ramah Lingkungan Bersama Fatayat NU Landungsari - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

MALANG RAYA · 17 Sep 2025 11:32 WIB ·

Pesona Daun dan Warna: Tim Psikologi UB Gelar Pelatihan Ecoprint Ramah Lingkungan Bersama Fatayat NU Landungsari


 Peserta antusias mengikuti 
pelatihan ecoprint.(ist). Perbesar

Peserta antusias mengikuti pelatihan ecoprint.(ist).

BACAMALANG.COM — Tim Riset dan Pengabdian Masyarakat dari Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan pelatihan ecoprint selama dua hari kepada anggota Fatayat NU Ranting Landungsari. Kegiatan yang berlangsung pada 12–13 Juli 2025 di Balai Posyandu Rambaan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan ibu rumah tangga melalui pelatihan keterampilan berbasis lingkungan.

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Intan Rahmawati, S.Psi., M.Si., selaku dosen dan ketua tim pengabdian Psikologi Universitas Brawijaya. Kegiatan ini turut menggandeng Ibu Lina, pendiri Griya Madukara, sebagai fasilitator utama. Ibu Lina dikenal sebagai pelaku usaha ecoprint yang telah membina berbagai kelompok perempuan dalam usaha kriya ramah lingkungan.

Pelatihan ecoprint dengan teknik steam atau pengukusan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan sekaligus menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi di kalangan perempuan. Ecoprint sendiri merupakan metode pewarnaan kain menggunakan pigmen alami dari daun atau tanaman, tanpa bahan kimia sintetis. Metode ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai jual tinggi sebagai produk kriya dan fashion.

Pada hari pertama, peserta dikenalkan pada konsep dasar ecoprint, mulai dari jenis produk yang dapat dikreasikan, alat dan bahan yang digunakan, hingga cara memilih daun dan persiapan media kain. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, aktif dalam diskusi, serta semangat dalam mempersiapkan kain untuk proses kreatif hari kedua.

Hari kedua menjadi puncak kegiatan, di mana peserta mulai mengaplikasikan keterampilan mereka. Daun dan tanaman yang telah disediakan disusun membentuk pola di atas kain, kemudian dibungkus rapat dan dikukus selama lebih dari satu jam. Setelah proses pengukusan selesai, kain dibuka dan menampilkan pola artistik yang terbentuk secara alami dari pigmen tumbuhan. Proses ini tidak hanya menuntut kreativitas, tetapi juga kolaborasi dan ketelatenan.

Sebagai bentuk apresiasi, Ibu Lina melakukan kurasi terhadap seluruh hasil karya ecoprint yang telah dibuat. Tiga peserta dengan karya terbaik berhak menerima beasiswa magang selama dua minggu di Griya Madukara. Magang ini diharapkan dapat menjadi sarana penguatan keterampilan lanjutan sekaligus membuka wawasan bisnis bagi para ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha mandiri.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin perempuan di lingkungan Fatayat NU memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha kreatif dan berkelanjutan. Kami percaya, pemberdayaan ekonomi perempuan bisa dimulai dari hal sederhana seperti ini,” ungkap Intan Rahmawati.

Sementara itu, Ibu Lina berharap keterampilan ecoprint ini bisa menjadi jalan bagi para peserta untuk lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi. “Dengan kreativitas dan semangat belajar yang tinggi seperti ini, saya yakin ibu-ibu Fatayat NU bisa menghasilkan karya yang punya nilai jual tinggi, bahkan menembus pasar online,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan presentasi karya masing-masing peserta. Seluruh hasil karya ecoprint yang dihasilkan pada pelatihan ini menunjukkan bahwa proses kreatif yang dilakukan bersama-sama mampu menciptakan produk yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi tinggi.

Tim pengabdian masyarakat dari Jurusan Psikologi UB berharap pelatihan ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk mendukung kemandirian ekonomi perempuan, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya usaha ramah lingkungan di tingkat komunitas.

Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Lansia Hilang di Donomulyo Ditemukan Meninggal di Kebun Tebu

17 September 2025 - 09:56 WIB

Pencurian Terjadi di Dampit, Pelaku Tinggalkan Motor di Lokasi: Kerugian Capai Rp50 Juta

17 September 2025 - 09:54 WIB

Masalah Ekonomi Picu KDRT, Dinsos Kota Malang Catat 53 Kasus Selama 2025

17 September 2025 - 08:13 WIB

Tangkal Provokasi dari Lingkungan Terkecil, Polresta Malang Kota Maksimalkan Peran Polisi RW

16 September 2025 - 13:41 WIB

Tumbuhkan Kesadaran Berlalu-lintas, Satlantas Polres Malang Bagikan Ratusan Sembako

16 September 2025 - 11:05 WIB

Butuh Waktu 2 Bulan Atasi Banjir di Tirtoyudo dengan Normalisasi Sungai Tundo

16 September 2025 - 08:02 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !