
BACAMALANG.COM – Direktur Utama PT Notojoyo Nusantara, Sutri Raharjo menyampaikan, permasalahan perumahan di Manali Hill dinyatakan aman dan tidak ada permasalahan dengan pihak user.
Pasalnya, selaku pengembang sebanyak 150 unit rumah di Manali Hill Residence, saat ini tengah dalam proses penyelesaian. Sebelumnya 150 unit rumah yang dibangun oleh pengembang PT Notojoyo Nusantara ini dipersoalkan oleh usernya, karena tak kunjung dibangun.
Bahkan beberapa diantaranya sudah sempat membawa perkara tersebut ke ranah hukum. Namun, pihak PT Notojoyo Nusantara mengaku bahwa permasalahan tersebut sudah berangsur diselesaikan. Diawali dengan pergantian jajaran direksi perusahaan.
“Jadi di bawah kepengurusan jajaran direksi yang baru ini, kami bisa menjalankan amanah user yang sempat tersendat,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT Notojoyo Nusantara, Sutri Rahardjo, Senin (2/10/2023) siang.
Sutri tak banyak menjelaskan permasalahan yang sebelumnya dialami oleh perusahaan yang dipimpinnya saat ini, hingga sebelumnya memiliki hutang bangunan sebanyak 150 unit rumah. Dirinya memastikan bahwa permasalahan tersebut saat ini sudah diselesaikan meski secara bertahap.
“Pertama pembangunan yang dulu tersendat, sekarang sudah dua bulan berjalan ini, sudah 45 unit. Dan sudah ada MoU dengan kontraktor untuk menggarap 11 unit, jadi total ada 56 unit. Jadi memang dibangun bertahap,” jelasnya.
Sementara itu, sisa hutang bangunan yang lain sebanyak 94 unit masih dalam proses. Dimana setiap user memilih cara penyelesaiannya yang berbeda-beda. Ada yang melanjutkan pembangunan, ada yang refund atau pengembalian uang, dan ada juga yang hanya minta ditukar dengan tanah kavling sesuai nilai yang telah dibayarkan.
“Ada yang sempat dibawa ke ranah hukum akhirnya damai dan meminta refund. Ada dua user. Yang satu dengan pembayaran sebanyak tiga kali, dan yang satunya pembayaran 12 kali,” terangnya.
Dirut PT. Notojoyo Nusantara, Sutri menegaskan bahwa pihaknya tengah fokus untuk merampungkan sisa hutang bangunan yang masih dalam proses itu. Pasalnya sebagian user masih ada yang akan diundang untuk mengkomunikasikan mekanisme penyelesaian yang diinginkan.
“Misalnya ada user yang ingin tetap dibangunkan unit, kita akan panggil subkontraktor yang dulu menggarap, untuk dilanjutkan, ya memang harus bertahap,” tandas Dirut baru, Sutri Rahardjo.
Selain menarget hutang bangunan sebanyak 150 unit rampung, pada akhir tahun 2023 ini pihaknya menargetkan bisa merampungkan 60 persen dari sekitar 350 unit yang bakal disediakan. Dimana saat ini setidaknya sudah ada 4 hektare lahan yang telah dibangun, dari total lahan yang telah disediakan seluas 27 hektar.
Pewarta : Rohim Alfarizi
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki