BACAMALANG.COM – Nama Oneng Sugiarta sudah tak asing di dunia entertain. Kepiawaiannya dalam memandu acara sebagai seorang Master of Ceremony (MC) di setiap acara pernikahan maupun event atau pagelaran besar, baik di Malang maupun nasional, yang melibatkan pejabat tinggi atau artis juga tidak diragukan lagi.
Tahun ini, pria berkacamata ini sudah menapaki dua dekade berkiprah di dunia seni dan hiburan, lewat sebuah perayaan bertajuk “Love, OSE Oneng Sugiarta, 20 Tahun Menghibur” di Begawan Apartemen Malang, Rabu (21/6/2023) malam.
Pagelaran tersebut dimeriahkan dengan penampilan sejumlah pekerja seni Malang Raya yang selama ini bergabung maupun terlibat kerjasama dengan Oneng Sugiarta Entertainment. Sementara undangan yang hadir, bukan hanya dari rekan sesama MC saja, namun hampir semua pihak yang pernah berhubungan secara profesional dengannya.
Salah satunya adalah Eka Ulay, pembawa acara senior yang mengaku sangat mengagumi kerja keras pria yang mengidolakan Ferdi Hasan dan Cak Lontong ini.
“Tentunya tidak mudah untuk mampu bertahan di tengah pusaran dunia hiburan yang bergerak cepat, apalagi di masa sekarang ini dengan tampilnya para entertain muda,” ucapnya.
Namun semua ini tentu saja tidak didapat secara instan. Masa kecilnya sempat menjadi pengantar koran. Oneng yang juga pengagum sejumlah pembawa cara yang menginpirasinya seperti Becky Tumewu, Taufik Savalas dan Oki Lukman ini sempat mengisahkan sekilas pengalamannya di dunia hiburan dengan mengawali karir sebagai penyiar di sebuah radio di Malang pada 2003, tepat dua puluh tahun silam.
“Setelah itu mulailah dapat job jadi MC. Awal nge-MC saya belajar sendiri dan hanya berusaha tampil sebaik mungkin. Pernah agar unik dan lucu sampai-sampai saya pakai kostum pocong,” ungkapnya.
Tapi Oneng tetap bersyukur, di balik suka duka tersebut, dari keluarga maupun banyak orang yang mendukungnya, hingga masih eksis berkiprah selama dua dasa warsa.
Meski demikian Oneng tak mau bergerak sendirian dan tak pelit ilmu. Semakin tinggi jam terbangnya, semakin banyak ia berbagi pengalaman kepada semua yang ingin menapaki karir di dunia seni dan hiburan. Seperti lewat buku “Belajar MC”, kemudian “A Beginners Guide to Being a Good Master of Ceremony”, serta “Menikah”, sebuah panduan step by step untuk sebuah acara pernikahan.

Sebagai Wedding Consultant maupun MC, ia juga berbagi ilmu lewat berbagai seminar maupun pelatihan yang melibatkan generasi muda lewat acara di sekolah maupun kampus.
Ia juga mulai mengembangkan sayap di industri kreatif seni dengan menciptakan lagu, menjadi produser bagi sejumlah penyanyi dan kalangan hingga membuat beberapa film pendek.
Namun semua yang dilakukan itu melibatkan banyak pekerja seni Malang Raya, bahkan ia mengajak semua untuk bangkit di saat pandemi dengan tetap berkarya. Sebut saja peluncuran album musik kompilasi “18 KM” yang kemudian diikuti dengan film pendek berjudul sama.
Malam itu, film pendek keempatnya yang bertajuk “Jalanan” ditayangkan perdana untuk publik. Di sisi lain ia tetap peka dengan kondisi sosial masyarakat, salah satunya tragedi Kanjuruhan, dengan meluncurkan project digital dan pameran fashion photography serta buku bertajuk “The Blue-Cry & Hope”, dimana dari hasil penjualan buku semuanya didonasikan kepada beberapa keluarga korban.
Bagi dia, selain rasa syukur atas apa yang telah didapatkannya dalam dunia industri, “OSE Oneng Sugiarta 20 Tahun Menghibur” ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap orang-orang dan semua pihak, termasuk media, yang telah mendukung karirnya hingga saat ini.
Acara yang berlangsung di tengah sejuknya angin malam tersebut menampilkan beberapa penyanyi, rapper, DJ dan dancer, yang diakhiri dengan penampilan spesial Dudy Oris. Eks vokalis Yovie & Nuno ini menghangatkan suasana lewat sejumlah tembang hit romantis khasnya, dan menutup dengan mengajak pengunjung joget bersama lewat tembang “Ojo Di Bandingke” yang dipopulerkan Farel Prayoga.
Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki