20 Tahun Oneng Sugiarta Menghibur, Awal Berkarir Pernah Jadi MC Pakai Kostum Pocong - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

RAGAM · 22 Jun 2023 08:39 WIB ·

20 Tahun Oneng Sugiarta Menghibur, Awal Berkarir Pernah Jadi MC Pakai Kostum Pocong


 Eks vokalis Yovie & Nuno, Dudy Oris saat tampil spesial dalam Perbesar

Eks vokalis Yovie & Nuno, Dudy Oris saat tampil spesial dalam "Love, OSE Oneng Sugiarta, 20 Tahun Menghibur" di Begawan Apartemen Malang, Rabu (21/6/2023) malam. (Nedi Putra AW)

BACAMALANG.COM – Nama Oneng Sugiarta sudah tak asing di dunia entertain. Kepiawaiannya dalam memandu acara sebagai seorang Master of Ceremony (MC) di setiap acara pernikahan maupun event atau pagelaran besar, baik di Malang maupun nasional, yang melibatkan pejabat tinggi atau artis juga tidak diragukan lagi.

Tahun ini, pria berkacamata ini sudah menapaki dua dekade berkiprah di dunia seni dan hiburan, lewat sebuah perayaan bertajuk “Love, OSE Oneng Sugiarta, 20 Tahun Menghibur” di Begawan Apartemen Malang, Rabu (21/6/2023) malam.

Pagelaran tersebut dimeriahkan dengan penampilan sejumlah pekerja seni Malang Raya yang selama ini bergabung maupun terlibat kerjasama dengan Oneng Sugiarta Entertainment. Sementara undangan yang hadir, bukan hanya dari rekan sesama MC saja, namun hampir semua pihak yang pernah berhubungan secara profesional dengannya.

Salah satunya adalah Eka Ulay, pembawa acara senior yang mengaku sangat mengagumi kerja keras pria yang mengidolakan Ferdi Hasan dan Cak Lontong ini.

“Tentunya tidak mudah untuk mampu bertahan di tengah pusaran dunia hiburan yang bergerak cepat, apalagi di masa sekarang ini dengan tampilnya para entertain muda,” ucapnya.

Namun semua ini tentu saja tidak didapat secara instan. Masa kecilnya sempat menjadi pengantar koran. Oneng yang juga pengagum sejumlah pembawa cara yang menginpirasinya seperti Becky Tumewu, Taufik Savalas dan Oki Lukman ini sempat mengisahkan sekilas pengalamannya di dunia hiburan dengan mengawali karir sebagai penyiar di sebuah radio di Malang pada 2003, tepat dua puluh tahun silam.

“Setelah itu mulailah dapat job jadi MC. Awal nge-MC saya belajar sendiri dan hanya berusaha tampil sebaik mungkin. Pernah agar unik dan lucu sampai-sampai saya pakai kostum pocong,” ungkapnya.

Tapi Oneng tetap bersyukur, di balik suka duka tersebut, dari keluarga maupun banyak orang yang mendukungnya, hingga masih eksis berkiprah selama dua dasa warsa.

Meski demikian Oneng tak mau bergerak sendirian dan tak pelit ilmu. Semakin tinggi jam terbangnya, semakin banyak ia berbagi pengalaman kepada semua yang ingin menapaki karir di dunia seni dan hiburan. Seperti lewat buku “Belajar MC”, kemudian “A Beginners Guide to Being a Good Master of Ceremony”, serta “Menikah”, sebuah panduan step by step untuk sebuah acara pernikahan.

Sebagai Wedding Consultant maupun MC, ia juga berbagi ilmu lewat berbagai seminar maupun pelatihan yang melibatkan generasi muda lewat acara di sekolah maupun kampus.

Ia juga mulai mengembangkan sayap di industri kreatif seni dengan menciptakan lagu, menjadi produser bagi sejumlah penyanyi dan kalangan hingga membuat beberapa film pendek.

Namun semua yang dilakukan itu melibatkan banyak pekerja seni Malang Raya, bahkan ia mengajak semua untuk bangkit di saat pandemi dengan tetap berkarya. Sebut saja peluncuran album musik kompilasi “18 KM” yang kemudian diikuti dengan film pendek berjudul sama.

Malam itu, film pendek keempatnya yang bertajuk “Jalanan” ditayangkan perdana untuk publik. Di sisi lain ia tetap peka dengan kondisi sosial masyarakat, salah satunya tragedi Kanjuruhan, dengan meluncurkan project digital dan pameran fashion photography serta buku bertajuk “The Blue-Cry & Hope”, dimana dari hasil penjualan buku semuanya didonasikan kepada beberapa keluarga korban.

Bagi dia, selain rasa syukur atas apa yang telah didapatkannya dalam dunia industri, “OSE Oneng Sugiarta 20 Tahun Menghibur” ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap orang-orang dan semua pihak, termasuk media, yang telah mendukung karirnya hingga saat ini.

Acara yang berlangsung di tengah sejuknya angin malam tersebut menampilkan beberapa penyanyi, rapper, DJ dan dancer, yang diakhiri dengan penampilan spesial Dudy Oris. Eks vokalis Yovie & Nuno ini menghangatkan suasana lewat sejumlah tembang hit romantis khasnya, dan menutup dengan mengajak pengunjung joget bersama lewat tembang “Ojo Di Bandingke” yang dipopulerkan Farel Prayoga.

Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki

Artikel ini telah dibaca 128 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Guncang POMNAS XIX! Mahasiswa UIBU Sabet Medali, Buktikan Diri di Panggung Nasional

28 September 2025 - 19:51 WIB

Gramedia Hadirkan Pameran Semesta Buku 2025 di MCC

23 September 2025 - 09:12 WIB

Lembar Pertama, Setahun Perjalanan Komunitas Epistemik Rumah Budaya Ratna

21 September 2025 - 18:27 WIB

Salah satu penampilan dalam ulang tahun pertama Rumah Budaya Ratna (RBR) yang dirayakan dengan kegiatan bertajuk Lembar Pertama. (Nedi Putra AW)

“Lintas Jalur Langit” ACPM, Langkah Strategis Malang Menuju Kota Seni Dunia

15 September 2025 - 17:23 WIB

GEMPAR! UIBU Tembus Final Nasional Euro Super Soccer 2025, Debut Langsung Menggebrak! ‎

15 September 2025 - 08:52 WIB

Doa Lintas Iman untuk Kedamaian Nusantara: FKAUB Malang Raya Serukan Persatuan di Tengah Gejolak Bangsa

31 Agustus 2025 - 12:37 WIB

Trending di RAGAM

©Hak Cipta Dilindungi !