Berawal dari Potong Rambut, Abdul Qodir Sukses Menapaki Langkah Jadi Wakil Rakyat - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

HEADLINE · 12 Mar 2024 11:46 WIB ·

Berawal dari Potong Rambut, Abdul Qodir Sukses Menapaki Langkah Jadi Wakil Rakyat


 Abdul Qodir yang berlatarbelakang seorang aktivis pergerakan kini melangkahkan kaki menuju wakil rakyat. (bacamalang/Dhimas) Perbesar

Abdul Qodir yang berlatarbelakang seorang aktivis pergerakan kini melangkahkan kaki menuju wakil rakyat. (bacamalang/Dhimas)

BACAMALANG.COM – Cukup memotong rambut panjangnya yang sudah identik melekat pada Abdul Qodir selama beberapa tahun sebagai salah satu syarat untuk maju calon legislatif dari PDI Perjuangan.

Syarat itu diajukan oleh politikus senior PDI Perjuangan sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Basarah. Tidak berpikir panjang, Abdul Qodir dengan gampang menyanggupi syarat itu.

Bagi Abdul Qodir, Basarah merupakan sosok yang menginspirasi dirinya untuk terjun ke dunia politik. Ada banyak pelajaran dan motivasi yang didapat Abdul Qodir dari Basarah.

“Ya, yang memotivasi saya itu jujur saja Pak Ahmad Basarah. Saya banyak belajar dari beliau. Waktu itu saya lihat syaratnya tidak berat, karena dulu saya gondrong kan, Pak Basarah bilang ke saya, ‘kamu cuma potong rambut, belajar pakai kemeja dan belajar pakai sepatu’. Tapi terlepas dari itu pasti beliau ini melihat seseorang dari kemampuan dan kapabilitas politiknya,” kata Abdul Qodir saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/4/2024).

Pria yang sudah dikaruniai tiga anak ini pun mengaku mengenal sosok Basarah baru di tahun 2019 lalu. Perkenalan Abdul Qodir berangkat dari Non-Governmental Organization (NGO) atau familiar disebut Lembaga Swadaya Masyarakat yang dibentuknya bernama Forum Pemuda Ora Terhormat.

Forum ini berisikan para mahasiswa di Malang. Tujuan dibentuknya forum itu untuk menstimulus mahasiswa agar aktif dalam pergerakan dan memiliki kepekaan sosial di masyarakat.

“Event pertama yang kita gelar itu mendatangkan budayawan MH Ainun Najib, kita Maiyahan, di sini, di Dau, domisili saya. Pada saat itu, saya terlintas bagaimana kemudian bukan hanya figur MH Ainun Najib saja yang kita munculkan, hingga akhirnya kita hadirkan Bapak Ahmad Basarah, Irjen Pol Lucky Hermawan saat itu menjabat sebagai Kapolda Jatim, juga Kombes Pol Yade Setiawan Ujung, saat itu Kapolres Malang, tema yang kita usung cukup unik yakni ‘Cinta Sebagai Panglima’. Sejak saat itu saya kenal beliau (Ahmad Basarah, red). Saya suka dengan pemikiran beliau ini. Apalagi beliau ini berangkat dari Malang Raya, jadi saya menilai beliau merupakan tokoh yang tepat untuk kita gali pemikirannya,” ungkap Abdul Qodir.

Pria yang akrab disapa Cak Adeng ini menuturkan, perkenalannya dengan Basarah makin erat ketika keduanya sama-sama berjalan memenangkan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Kala itu, Abdul Qodir masih berstatus sebagai simpatisan.

“Setelah Forum Pemuda Ora Terhormat berubah menjadi Jaringan Satu Indonesia, agar supaya kelaminnya jelas bahwa kita bergerak di ranah politik sebagai relwan, akhirnya kita mencoba mengajukan proposal melalui Pak Basarah untuk menghadirkan Jokowi di Malang, meskipun pada akhirnya hadir tetapi acaranya digelar di GOR Ken Arok, sebenarnya kita ajukan di sini, di Lapangan Mulyoagung Dau,” jelasnya.

Perjalanan politik Abdul Qodir sendiri sejatinya dimulai usai perkenalannya dengan Ahmad Basarah itu. “Saya disarankan untuk bergabung, ikut membantu di PDI Perjuangan, ya kalau bilang ada peran Pak Basarah di situ, memang ada. Dan saya memang tertarik untuk ikut, karena memang basic kita di pergerakan. Akhirnya pada saat Munas PDI Perjuangan di Bali, saya diajak untuk bergabung, kemudian saya disarankan bergabung dengan PDI Perjuangan Kabupaten Malang,” beber pria kelahiran Probolinggo ini.

Abdul Qodir tercatat resmi sebagai kader PDI Perjuangan pada saat Konfercab 7 Juli 2019. Bahkan, pada saat itu Abdul Qodir langsung diberikan amanah untuk menjabat Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga. Kemudian diperbaharui sesuai SK DPP PDI Perjuangan tertanggal 10 November 2021, Abdul Qodir mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sekaligus Kepala Baguna PDI Perjuangan Kabupaten Malang.

Terlepas dari itu, seiring berjalannya waktu Abdul Qodir memang mampu membuktikan diri dengan mengamankan satu kursi legislatif untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Ditempatkan di Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Dau, Wagir, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon, Abdul Qodir berhasil meraup 7.755 suara. Tertinggi dari para caleg lainnya, bahkan mampu mengungguli dua orang caleg petahana.

“Saya sebenarnya tidak berharap banyak dengan hasil, karena saya meyakini bahwa hasil itu adalah akibat dari kita melayani. Sayahanya berbuat saja orangnya. Saya mencoba untuk maksimal. Kalau kita berbuat positif pasti akan menghasilkan hal yang positif juga. Hanya saja setiap kali saya bertemu masyarakat, saya ingin memberikan pendidikan politik, agar masyarakat ini tidak apatis terhadap politik,” ujarnya.

Selama berkampanye, Abdul Qodir pun selalu mendengungkan anti politik uang. Baginya, yang terpenting untuk masyarakat adalah pendidikan politik yang bermuara pada terbukanya wawasan. Bukan mengobral janji-janji manis seperti kebanyakan politisi selama ini.

Diketahui, ini merupakan pengalaman pertama kali bagi Abdul Qodir sebagai caleg. Namun dia membuktikan, tanpa kepopuleran dan modal besar, Abdul Qodir bisa menapaki langkah menjadi wakil rakyat.

“Kalau kita di dunia politik, kata Pak Basarah, selama niat kita itu baik, mengabdi kepada masyarakat, kewenangan yang kamu punya, kebijakan yang kamu punya, itu bisa membuat bahagia banyak orang. Saya ini bukan anak pejabat, bukan anak pengusaha, bapak saya itu hanya pensiunan pegawai bank, sampai saya di titik ini, saya berpikir bahwa sudahlah kita lakukan apapun saja yang penting tujuannya baik,” tuturnya.

Bukan tanpa kendala, pada saat kampanye, Abdul Qodir yang selama ini dikenal dengan panggilan Adeng, harus bekerja ekstra keras untuk sosialisasi kepada masyarakat perihal nama aslinya. “Kendalanya cuma satu, nama, itu saja,” kata pria yang memiliki hobi cangkruk sambil ngopi ini.

Setelah ini, Abdul Qodir bilang, ada banyak hal yang perlu dibenahi. Kewenangannya sebagai wakil rakyat nanti akan dimanfaatkan betul untuk memperbaiki hal-hal yang selama ini dirasa belum benar.

“Pastinya kita harus penuhi janji-jani politik kita. Harapan saya perbarui hubungan, sinergitas, antara wakil rakyat dan eksekutif. Eksekutif tidak boleh arogan lagi, dalam mengambil sebuah kebijakan, karena apa? Kalau kita bicara tanggung jawab moral, tanggung jawab moral itu sebenarnya ada di anggota DPR. Karena dia yang diamanahi oleh rakyat untuk menjadi wakil mereka untuk duduk dalam sistem pemerintahan itu. Sementara eksekutif, idealnya, adalah pamong praja, pelayanan masyarakat,” tegasnya.

Menurut Abdul Qodir, arogansi birokrasi yang selama ini masih menjangkiti sistem pemerintahan harus dipangkas habis. “Peran DPR harus lebih kuat di situ. Sebagai fungsi kontrol, sebagai penyambung lidah dan pejuang aspirasi. Karena memang sistem mengharuskan kita untuk melakukan itu, namanya wakil rakyat. Dia harus mampu menjadi aspirator yang baik untuk rakyat, sampai akhirnya tercipta kemakmuran yang membahagiakan rakyat,” pungkasnya.

Pewarta : Dhimas Fikri
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki

Artikel ini telah dibaca 353 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Tembok Perumahan di Landungsari Tutup Akses Sawah, Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang: Pembangunan Jangan Rampas Nafas Petani

17 September 2025 - 17:21 WIB

Kasus Penyelewengan Dana Hibah KONI Kabupaten Malang Naik Status ke Penyidikan

17 September 2025 - 15:45 WIB

Nama Baik Ngalam Decoration Dicatut, Eks Karyawan Diduga Nekat Gelapkan Uang Ratusan Juta dan Alihkan Klien ke Usaha Pribadi

17 September 2025 - 15:40 WIB

Pesona Daun dan Warna: Tim Psikologi UB Gelar Pelatihan Ecoprint Ramah Lingkungan Bersama Fatayat NU Landungsari

17 September 2025 - 11:32 WIB

Lansia Hilang di Donomulyo Ditemukan Meninggal di Kebun Tebu

17 September 2025 - 09:56 WIB

Pencurian Terjadi di Dampit, Pelaku Tinggalkan Motor di Lokasi: Kerugian Capai Rp50 Juta

17 September 2025 - 09:54 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !