BACAMALANG.COM – Bahaya rokok dapat mengancam bayi dan anak-anak di Kota Malang. Selain kurangnya asupan gizi, faktor lain yang memengaruhi adalah perilaku orang tua dan orang-orang sekitar yang merokok.
Menurut data Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB), paparan rokok berkontribusi besar terhadap stunting pada bayi hingga 97 persen.
Asap rokok dari orang tua perokok juga berdampak pada tumbuh kembang anak, menghambat penyerapan gizi yang seharusnya diperoleh anak. Selain itu, pengeluaran untuk rokok dapat mengurangi belanja makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Umar Usman MM, menyatakan bahwa rumah tangga dengan perokok aktif merupakan penyebab utama stunting.
“Pemerintah Kota Malang dan Dinas Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Walikota tentang kawasan bebas asap rokok, termasuk di tempat umum dan angkutan umum,” ungkapnya.

Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Malang dr Umar Usman MM. (ist)
Dampak Buruk, Upaya Pemkot, dan Tips Penting
Bahaya asap rokok meliputi gangguan pernapasan, penurunan kecerdasan, kesulitan sembuh dari sakit, risiko infeksi yang meningkat, kematian bayi secara mendadak, gangguan kulit, plak gigi, perilaku agresif, dan kecanduan.
Pemkot Malang telah mengambil langkah dengan Perwal No. 12 tahun 2023 yang mengatur ruangan bebas asap rokok untuk mengurangi dampak pada anak. Program Usaha Berhenti Merokok (UBM) juga diluncurkan, menargetkan 200 orang dari berbagai usia.
Tips agar anak remaja terbebas dari rokok antara lain: menghindari teman yang merokok, memahami bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan, tidak malu menyatakan diri bukan perokok, mencari informasi tentang bahaya rokok, menjadi contoh yang baik, memberikan informasi akurat, mengajarkan anak mengambil keputusan yang tepat, menjaga hubungan baik dengan anak, memperhatikan pergaulannya, menetapkan batasan yang konkret, memberikan edukasi tentang bahaya rokok, mengaitkannya dengan finansial, dan memahami alasan anak merokok.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga