Aksi Jalan Kaki untuk Keadilan Kanjuruhan Memasuki Jateng, Disambut Hangat Komunitas Suporter - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

HEADLINE · 14 Sep 2025 07:24 WIB ·

Aksi Jalan Kaki untuk Keadilan Kanjuruhan Memasuki Jateng, Disambut Hangat Komunitas Suporter


 Aksi Jalan Kaki untuk Keadilan Kanjuruhan sudah memasuki wilayah Jawa Tengah. (Rian for BacaMalang) Perbesar

Aksi Jalan Kaki untuk Keadilan Kanjuruhan sudah memasuki wilayah Jawa Tengah. (Rian for BacaMalang)

BACAMALANG.COM — Perjalanan penuh makna yang dilakukan oleh Eko Agus Rianto, atau yang akrab disapa Rian, seorang penyandang disabilitas, terus berlanjut. Demi memperjuangkan keadilan Tragedi Kanjuruhan yang merenggut lebih dari 135 nyawa, Rian memulai aksi jalan kaki dari Stasiun Cikarang menuju Malang.

‎Pada Sabtu (14/9/2025) malam, Rian sudah memasuki wilayah Jawa Tengah (Jateng). Ia disambut berbagai komunitas suporter seperti Aremania Brebes, Tegal Boy, Jak Tegal, Aremania Pemalang, Jakmania Semarang, Aremania Pekalongan, Jakmania Pekalongan, hingga Viking Pemalang.

‎Mereka menyuarakan dukungan agar perjuangan menuntut keadilan atas Tragedi Kanjuruhan terus digaungkan. “Tragedi Kanjuruhan harus tetap diperjuangkan hingga keadilan itu benar-benar terpenuhi,” ujar Yahya, Koordinator Arema Jateng.

‎Seperti diketahui, Rian menyebut aksinya ini sebagai “doa berjalan”, sebuah bentuk penghormatan dan pengingat bahwa tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan tak boleh dilupakan. “Setiap langkah adalah doa untuk mereka yang telah pergi. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan hati,” tuturnya.

‎Rute yang ditempuh Rian membentang ratusan kilometer, melewati kota-kota besar seperti Cirebon, Tegal, Semarang, Solo, hingga Malang. Meski fisiknya terbatas, semangatnya tak pernah surut. Ia memperkirakan perjalanan ini akan memakan waktu beberapa pekan, tergantung cuaca dan kondisi tubuh.

‎Tragedi Kanjuruhan bukan hanya luka bagi keluarga korban, tapi juga bagi dunia sepak bola Indonesia. Rian berharap aksinya bisa mengetuk hati para pemangku kebijakan agar berpihak pada korban dan keluarganya.

‎“Jangan biarkan ingatan kita padam hanya karena waktu berjalan. Kita harus terus memperjuangkan keadilan,” tegasnya.

‎Aksi ini bukan untuk popularitas, melainkan untuk kemanusiaan. Rian mengajak seluruh masyarakat, terutama pecinta sepak bola, untuk menjaga semangat solidaritas dan tidak melupakan tragedi Kanjuruhan

‎Dengan langkah pelan namun pasti, Rian menapaki jalan panjang menuju Malang. Setiap kilometer yang ia lalui adalah simbol keteguhan hati, keberanian, dan cinta terhadap sesama.

‎Pewarta/Editor: Rahmat Mashudi Prayoga

Artikel ini telah dibaca 82 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

PWI Pusat Matangkan HPN 2026 di Banten, Harapkan Presiden Prabowo Hadir di Puncak Acara

24 September 2025 - 23:22 WIB

Gugatan Waris Dihentikan Tanpa Pemeriksaan, Advokat di Malang Laporkan PA Tuban ke Badan Pengawasan MA

24 September 2025 - 11:41 WIB

BONSAI di UB Forest: Kupas Agroforestry, Carbon Trading, Adopsi Pohon Langka, dan Forest Healing

24 September 2025 - 05:20 WIB

UMM Jadi Tuan Rumah OSN 2025: Panggung Talenta Muda Indonesia

23 September 2025 - 18:26 WIB

Semarak Peringatan Maulid Nabi di Masjid Al’Firdaus

23 September 2025 - 16:08 WIB

Lapas Malang Catat Rekor Skrining TBC Terbanyak se-Jatim: 2.454 Warga Binaan Disasar, 8 Positif TBC

23 September 2025 - 14:34 WIB

Trending di HEADLINE

©Hak Cipta Dilindungi !