BACAMALANG.COM – Penjualan sepeda motor di wilayah Malang Raya mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025, meskipun kondisi ekonomi secara umum masih dinilai belum sepenuhnya pulih. Fenomena ini menjadi sorotan karena bertentangan dengan narasi yang menyebutkan bahwa lapangan kerja sulit dan daya beli masyarakat melemah.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor nasional dari Januari hingga Agustus 2025 mencapai 4,27 juta unit. Meski mengalami penurunan tipis sebesar 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tren penjualan di Malang Raya justru menunjukkan arah sebaliknya. Beberapa dealer di wilayah Kepanjen dan sekitarnya mencatat peningkatan transaksi, terutama untuk jenis motor matik dengan harga terjangkau.
Huda, marketing produk otomotif di Kepanjen, menyebutkan bahwa permintaan sepeda motor meningkat sejak pertengahan tahun. “Kami melihat lonjakan pembelian, terutama dari kalangan pekerja informal dan keluarga muda. Motor matik seperti Honda Beat dan Yamaha Mio menjadi pilihan utama karena efisiensi bahan bakar dan kemudahan perawatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya tetap bersemangat dalam menjual produk, meskipun terjadi penurunan tipis pada bulan kemarin khusunya untuk motor listrik
Survei Konsumen Bank Indonesia Malang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2025 berada di angka 147,6, naik dari 143,3 di bulan sebelumnya. Indeks penghasilan saat ini juga meningkat dari 145,0 menjadi 147,0, menandakan bahwa masyarakat mulai merasa lebih optimis terhadap kondisi ekonomi mereka. Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,08 persen pada Agustus 2025, yang bisa menjadi indikasi tekanan daya beli di sektor lain.
Peningkatan penjualan sepeda motor di Malang Raya juga dipengaruhi oleh pergeseran pola konsumsi masyarakat. Di tengah keterbatasan akses terhadap pekerjaan formal, banyak warga beralih ke sektor informal seperti ojek daring, kurir, dan usaha mikro. Sepeda motor menjadi alat mobilitas utama yang mendukung aktivitas ekonomi mereka. Selain itu, dealer-dealer lokal gencar menawarkan program cicilan ringan dan diskon khusus, yang turut mendorong minat beli.
Berdasarkan data Bank Indonesia Malang, pertumbuhan ekonomi Malang Raya diproyeksikan berada di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen pada tahun 2025. Konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama, didukung oleh stimulus pemerintah sebesar Rp16,23 triliun yang dialokasikan untuk memperkuat daya beli masyarakat.
Huda menambahkan bahwa pihaknya optimis tren positif ini akan berlanjut. Pihaknya terus berinovasi dalam strategi pemasaran dan pelayanan dengan harapan penjualan sepeda motor tidak hanya menjadi indikator konsumsi, tetapi juga bagian dari solusi mobilitas dan ekonomi masyarakat.
Fenomena peningkatan penjualan sepeda motor di tengah tantangan ekonomi menunjukkan bahwa masyarakat Malang Raya tetap adaptif dan responsif terhadap kebutuhan mobilitas dan peluang ekonomi. Meski belum sepenuhnya mencerminkan pemulihan ekonomi secara menyeluruh, tren ini menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat masih memiliki daya tahan dan potensi untuk tumbuh.
Pewarta : Hadi Triswanto
Editor : Rahmat Mashudi Prayoga