BACAMALANG.COM – Sosok Aiptu Tony Rudianto, Kanit Resmob Tim Singo Mbatu Satreskrim Polres Batu, dikenal luas karena dedikasi dan keberaniannya dalam memberantas tindak kejahatan di wilayah Kota Batu.
Berkat kerja keras dan pengabdiannya, Aiptu Tony menerima penghargaan langsung dari Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pratama, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mengungkap berbagai kasus kriminalitas.
“Dalam menjalankan tugas kedinasan sebagai anggota Polri, kami selalu mematuhi arahan pimpinan, berkoordinasi dengan sesama anggota, dan tak lupa berdoa sebelum berangkat dinas,” ujar Aiptu Tony, Jumat (10/10/2025).
Perjalanan Karier Panjang di Kepolisian
Karier pengabdiannya dimulai pada tahun 1999 di Polres Banjar, Kalimantan Selatan, dan berlangsung selama 18 tahun. Pada 2017, ia dipindahkan ke Polres Batu dan bertugas di Polsek Junrejo. Setelah menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Junrejo, ia kemudian bergabung dengan Resmob Polres Batu sejak tahun 2020 hingga kini.
Di bawah kepemimpinan Kasat Reskrim Iptu Joko Suprianto, tim yang ia pimpin kini dikenal dengan nama Buser Singo Mbatu—unit andalan dalam pengungkapan berbagai kasus kejahatan di wilayah hukum Polres Batu.
Momen Ekstrem di Lapangan: Tangkap DPO dan Insiden Bondet
Dalam perjalanan kariernya, Aiptu Tony menyimpan banyak pengalaman ekstrem. Salah satunya ketika bertugas di Kalimantan, ia berhasil menangkap seorang DPO kasus pencurian, penganiayaan, dan perampasan secara seorang diri.
“Pelaku dikenal memiliki ilmu kebal. Saya mencari tahu kelemahannya lewat guru spiritualnya, dan akhirnya bisa menangkapnya meski sempat mendapat perlawanan,” kenangnya.
Namun peristiwa paling mengerikan terjadi pada 16 Maret 2021 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, saat ia menangani kasus curanmor. Dalam pengejaran, pelaku tiba-tiba meledakkan diri menggunakan bondet (bom ikan).
Akibat ledakan tersebut, Aiptu Tony mengalami luka parah dan harus kehilangan pergelangan tangan kirinya, serta mengalami kerusakan pada kaki kiri.
“Saat itu saya sendirian dan tidak membawa senjata api karena izin pembaruan belum keluar. Ledakan membuat saya terpental ke depan rumah warga, dan pandangan langsung gelap,” tuturnya.
Trauma dan Pemulihan Panjang
Usai peristiwa tersebut, Aiptu Tony dirawat intensif di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu selama tiga bulan dan menjalani 11 kali operasi.
“Walau sempat trauma, saya tetap berusaha bangkit. Karena bagi saya, keselamatan masyarakat lebih utama,” ujarnya tegas.
Atas dedikasi dan perjuangannya, institusi Polri memberikan perhatian dan bantuan, termasuk tangan palsu serta dukungan moral dari Polres Batu, Polda Jatim, hingga Mabes Polri.
Pengungkapan Kasus Penembakan di Temas
Selain itu, Aiptu Tony juga terlibat dalam pengungkapan kasus penembakan di Temas, Kota Batu. Bersama tim Singo Mbatu, ia berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam setelah kejadian.
“Pelaku sempat melawan menggunakan senjata api rakitan, tapi berhasil kami lumpuhkan,” ungkapnya.
Pesan untuk Masyarakat
Dengan motto “Jeli, Teliti, Hati-hati, dan Waspada,” Aiptu Tony selalu memulai tugas dengan doa dan tekad untuk menjaga keamanan Kota Batu.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar tidak ragu melapor kepada kepolisian jika mengetahui adanya tindak kejahatan. “Saya berharap masyarakat berani melapor. Bersama, kita wujudkan Kota Batu yang aman dan bebas dari kriminalitas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Crime Hunter Singo Mbatu merupakan unit reserse yang dipimpin oleh Aiptu Tony Rudianto. Tim ini memiliki peran penting dalam pengungkapan berbagai kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Batu.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga
