BACAMALANG.COM – Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang membuka akses kolaborasi lintas sektor untuk bersama membangun kompetensi sumber daya manusia di bidang air minum.
Perusahaan plat merah pengelola air Kabupaten Malang itu akan secara aktif mengajak sekolah-sekolah, perguruan tinggi, pengelola SPAM, dan BUMD Air Minum dari seluruh wilayah Jawa Timur untuk berkolaborasi.
Penjajakan kolaborasi nantinya akan dilaksanakan melalui Tirta Kanjuruhan Learning Center (TKLC). TKLC hadir bukan hanya sebagai lembaga pelatihan internal, melainkan sebagai pusat pembelajaran terbuka yang menjembatani kebutuhan lapangan, dunia pendidikan, dan komunitas air minum secara praktis.
“Kami melihat dua kekuatan besar di daerah, tenaga-tenaga teknis SPAM di desa-desa, dan siswa atau mahasiswa dari sekolah vokasi. Jika keduanya dibekali dengan pelatihan yang baik, maka masa depan layanan air kita akan jauh lebih kuat,” ujar Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan, H. Syamsul Hadi, S.Sos. MM, Kamis (17/7/2025).
Syamsul menambahkan, TKLC secara terbuka menerima kerjasama dengan SMK Teknik, Tata Lingkungan, Kimia, atau Geomatika. Kemudian, Perguruan Tinggi dan Program Studi Vokasi. Lalu bisa juga guru dan dosen pengampu kurikulum air minum, siswa dan mahasiswa untuk program magang serta praktik industri.
Dengan fasilitas pelatihan berbasis praktik dan trainer bersertifikat BNSP, TKLC mendukung peningkatan mutu pembelajaran vokasi yang relevan dan aplikatif. Program magang yang sebelumnya bersifat observatif kini diarahkan lebih interaktif dan produktif, sejalan dengan kebutuhan dunia kerja.
Tak berhenti disitu, TKLC juga berfokus pada penguatan pengelola SPAM non-BUMD, seperti HIPPAM, HIPAM, BUMDes Air Minum, SPAM Desa dan SPAM Perumahan, serta lembaga masyarakat pengelola air skala kecil.
Melalui pelatihan teknis, pelayanan pelanggan, sistem pencatatan, hingga pengelolaan kualitas air, TKLC bertujuan membantu meningkatkan kapasitas layanan sesuai regulasi dan standar teknis yang berlaku.
TKLC pun dilengkapi dengan sarana pelatihan yang mendukung pembelajaran teori dan praktik secara menyeluruh. Antara lain 3 ruang pelatihan kapasitas 25 hingga 200 peserta, laboratorium air bersertifikat ISO 17025, 3 unit IPA untuk praktik lapangan, Smart Command Center dan Smart Hub Center sebagai laboratorium digital, serta 7 trainer dan 2 asesor bersertifikat BNSP.
“TKLC adalah ruang belajar bersama. Mari kita manfaatkan, dari sekolah hingga desa, dari ruang kelas hingga jaringan pipa. Kami percaya, peningkatan pelayanan air dimulai dari peningkatan SDM-nya,” Syamsul mengakhiri.
Pewarta : Dhimas Fikri
Editor/Publisher : Rahmat Mashudi Prayoga