Kenalkan Literasi Leluhur Lewat Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

MALANG RAYA · 4 Mar 2023 09:09 WIB ·

Kenalkan Literasi Leluhur Lewat Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut


 Lulut Edi Santoso. (baju putih) menunjukkan naskah kuno kepada pengunjung, Jumat (3/3/2023). (Nedi Putra AW) Perbesar

Lulut Edi Santoso. (baju putih) menunjukkan naskah kuno kepada pengunjung, Jumat (3/3/2023). (Nedi Putra AW)

BACAMALANG.COM – Gelaran MCC IKAPI Book Creative Fair menampilkan aneka buku dari berbagai genre. Mulai fiksi, non fiksi, pelajaran sekolah, sejarah, buku universitas maupun ilmiah populer dari berbagai penerbit di Malang.

Dari sekian stan yang mengisi pameran tersebut, ada satu yang cukup unik. Stan tersebut adalah Perpustakaan Sejarah dan Budaya Puspa Lulut yang menampilkan sejumlah artefak dan warisan literal nusantara, yang dikumpulkan guru seni dan budaya di SMAN 3 Kota Malang, Lulut Edi Santoso.

Lulut menuturkan bahwa tujuan utamanya adalah mengenalkan kembali kepada publik tentang budaya tulis nusantara.

“Ada stigma di masyarakat, bahkan juga di kalangan akademisi, bahwa budaya tulis nenek moyang kita rendah. Padahal sudah ada aksara jawa dan arab maupun enskripsi batu atau logam yang diakui atau tidak ini adalah budaya tulis nusantara,” ungkapnya saat ditemui BacaMalang.com, Jumat (3/3/2023).

Selain itu, imbuh Lulut, adanya stigma bahwa pemerintah kolonial Belanda yang menghapus dan mengambil naskah-naskah tersebut.

“Padahal menurut saya, Belanda justru lebih tertib administrasi dalam menangani naskah-naskah tersebut sebagai dokumentasi tradisi lisan, bahkan ada beberapa buku mereka yang masih menggunakan bahasa jawa,” ujarnya.

Oleh karena itu, pria yang sudah tertarik dengan buku sejak kecil ini selama sepuluh tahun terakhir berupaya merawat puluhan manuskrip atau naskah kuno yang sebagian diantaranya merupakan warisan keluarga.

Manuskrip maupun artefak tersebut ia dapat dari berburu, baik lewat pedagang online maupun keliling kampung-kampung mulai daerah Yogya, maupun Malang hingga di kawasan darah aliran sungai Brantas.

Tak sekedar berburu,, Lulut mengaku melakukan perawatan yang benar-benar ekstra dan sesuai prosedur untuk naskah kuno.

“Pemeliharaan harus minim cahaya, diterangi saat diperlukan saja. Kalau dipameran harus dibersihkan dengan ‘dilap’ per halaman. Sedangkan untuk meminimalisir kutu dan jamur, saya semprotkan insektisida, bukan di naskah tentunya, tapi area sekitarnya,” ujar pria yang masih suka merokok ini.

Salah satu koleksinya yang dipamerkan adalah manuskrip tertua yang diperkirakan dibuat pada tahun 1700 an, terbuat dari kulit kayu dengan tulisan Arab. Ia juga membawa sebuah kalender kuno, yang digunakan untuk beberap keperluan, seperti menentukan tahun baru saka maupun hari baik, masa tanam, dan masa panen. Ada pula sejumlah alat tulis untuk menulis di daun lontar, untuk logam, maupun pahat utk prasasti.

“Orang akan tahu apa dan bagaimana peralatan tulis menulis leluhur kita,” tukasnya.

Lulut berharap dari pameran ini masyarakat, khususnya generasi muda, dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang warisan leluhur ini, minimal disesuaikan dengan kondisi, cara baca dan kreativitas, jadi bisa seperti cerpen maupun komik atau mungkin animasi. 

“Intinya lewat pameran ini saya ingin meluruskan pemahaman dan menekankan bahwa tradisi baca tulis itu sudah ada di nusantara sebelum bangsa eropa masuk,” tandasnya.

#malangkotakreatif
#malangkotakolaborasi
#malangekonomikreatif
#MCC

Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki

Artikel ini telah dibaca 130 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Motor Raib Saat Ambil Seblak, Warga Probolinggo Jadi Korban Pencurian di Suhat Kota Malang

27 September 2025 - 06:09 WIB

Demo Anarkis di Kota Malang, 17 Peserta Resmi Jadi Tersangka

27 September 2025 - 06:05 WIB

Belasan Siswa SMPN 1 Kota Batu Diduga Keracunan, Dapur MBG Sisir Dihentikan Sementara

26 September 2025 - 20:08 WIB

Warga Kepanjen Kepung Rumah Oknum Polisi, Diduga Sering Berbuat Onar dan Ganggu Ketenangan Kampung

26 September 2025 - 14:51 WIB

Duka Wartawan di Kota Batu, Ishk Tolaram Eye Centre Sampaikan Belasungkawa dan Pesan Penting Soal Kesehatan

26 September 2025 - 13:59 WIB

Lapas Kelas I Malang Latih Warga Binaan Buat Silase, Langkah Nyata Menuju Kemandirian Peternakan

26 September 2025 - 08:35 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !