BACAMALANG.COM – Hotel Grand Mercure Malang Mirama merayakan Anniversary ke-4 pada Jumat (10/10/2025) di Lan Hua Restaurant dengan mengusung tema “Harmoni dalam Perpaduan Budaya.” Para tamu hadir dengan busana tradisional seperti beskap, kebaya, dan batik, menampilkan semangat keberagaman yang menjadi ciri khas Kota Malang.
Usai prosesi pemotongan tumpeng oleh Direktur Utama PT. Mirama Wisata, Yohan Setia Putra, suasana perayaan semakin semarak dengan pertunjukan barongsai dari Klenteng Eng An Kiong. Aksi tersebut dilengkapi ritual Cai Cing Bao, tradisi simbolis budaya Tionghoa yang melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan harapan baik untuk masa depan. Akulturasi budaya ini menjadi daya tarik tersendiri dalam perayaan ulang tahun ke-4 Grand Mercure Malang Mirama.
Cluster General Manager Grand Mercure Malang Mirama & Mercure Surabaya Grand Mirama, Sugito Adhi, menyampaikan bahwa empat tahun perjalanan hotel penuh dengan tantangan dan dinamika. “Tidak semua orang percaya hotel sebesar ini bisa beroperasi dengan baik. Tapi ini menjadi bukti nyata dari semangat dan misi yang kami jalankan,” ujarnya di sela acara.

Direktur Utama PT. Mirama Wisata Yohan Setia Putra menyerahkan potongan tumpeng kepada Cluster General Manager Grand Mercure Malang Mirama & Mercure Surabaya Grand Mirama Sugito Adhi dalam Anniversary ke-4 Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Jumat (10/10/2025). (Nedi Putra AW)
Sugito juga berterima kasih kepada Direktur Utama PT. Mirama Wisata, Yohan Setia Putra, beserta keluarga dan para pionir yang telah berkontribusi sejak masa pra-opening hingga kini. Ia berpesan agar seluruh tim tetap rendah hati dan terus berinovasi. “Ingat pepatah, ‘Di atas langit masih ada langit.’ Jangan cepat puas, karena dinamika bisnis terus berkembang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sugito menegaskan bahwa kegiatan hotel tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga sosial. “Kami berupaya menaikkan kelas UMKM, peduli terhadap disabilitas dan warga sekitar, serta membuka lapangan kerja. Sekitar 40 persen karyawan kami adalah warga ber-KTP Kota Malang,” ungkapnya.
Ia pun menutup sambutannya dengan pesan motivatif, “Jangan ada kata finish. Be humble, dan mari lanjutkan perjalanan bersama di tahun ke-5.”
Sementara itu, Direktur Utama PT. Mirama Wisata, Yohan Setia Putra, menggambarkan usia empat tahun hotel seperti kaki meja yang kokoh. “Harapannya, hotel juga menjadi semakin kuat, stabil, dan tahan terhadap tantangan,” ujarnya.
Yohan mengingatkan bahwa Grand Mercure Malang Mirama lahir pada 2021, di masa pandemi—periode sulit bagi semua sektor. “Ini adalah mukjizat yang harus kita syukuri, karena bisa bertahan hingga kini,” tegasnya.
Menurutnya, bisnis perhotelan merupakan perpaduan antara jasa dan produk yang menuntut sinergi semua departemen. “Mulai dari makanan, pelayanan, penjualan hingga keamanan, semuanya saling berkaitan. Karena itu, mari kita tetap kompak dan adaptif terhadap perubahan,” pungkas Yohan.
Pewarta: Nedi Putra AW
Editor/Publisher: Rahmat Mashudi Prayoga