BACAMALANG.COM – DOSS Community bersama Soendari Batik & Art Gallery Malang menggelar Workshop dan Lomba Foto “Disabilitas Berkarya” pada Sabtu (23/11/2025). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember, dengan tujuan memberikan ruang bagi teman-teman disabilitas untuk mengasah potensi serta kemampuan mereka di bidang fotografi.
Workshop berlangsung pukul 11.00–15.00 WIB dengan menghadirkan Apry Aje, Human Interest Photographer, sebagai pemateri. Apry membimbing peserta disabilitas mempelajari teknik fotografi, mulai dari penggunaan smartphone hingga kamera profesional.
“Hal ini sejalan dengan upaya memberikan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam mengekspresikan diri dan berkarya secara mandiri,” ujar Apry di sela kegiatan. Usai penyampaian materi, peserta diajak praktik langsung memotret dengan konsep batik tulis, dilanjutkan kompetisi antarpeserta untuk memperebutkan berbagai hadiah, seperti ring light dan stand untuk Juara 1 serta tongsis dan clip-on untuk Juara 2 dan 3.
Pemilik nama lengkap M. Joko Apriyo Putro itu mengaku salut terhadap antusiasme peserta disabilitas yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. “Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Difabel Creative Community dan sudah digelar untuk kedua kalinya. Harapannya, penyandang disabilitas bisa mendapatkan ilmu fotografi sehingga mereka dapat terus berkarya meski memiliki keterbatasan,” tambahnya.

Apry Aje (kiri), bersama Satrya Paramanandana saat menyerahkan hadiah kepada salah satu teman disabiltas pemenang lomba foto. (ist)
Selain workshop, acara ini juga menghadirkan Lomba Foto “Disabilitas Berkarya” dengan tema “Disabilitas Berkarya Dalam Budaya”. Lomba terbuka untuk peserta umum dari berbagai usia dan wilayah, dengan periode pengiriman karya hingga 7 Desember 2025. Lomba ini mendorong peserta menangkap momen dan narasi yang menonjolkan kontribusi serta kehadiran penyandang disabilitas dalam budaya lokal secara inklusif.
“Harapannya, workshop dan lomba foto ini tidak hanya menjadi perayaan Hari Disabilitas Internasional, tetapi juga menjadi wadah berkelanjutan bagi penyandang disabilitas untuk terus mengembangkan bakat dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menghasilkan karya luar biasa,” tutup Apry.
Sementara itu, Satrya Paramanandana, Co-Owner Soendari Batik & Art Gallery, menyampaikan rasa senangnya karena workshop fotografi ini mendapat sambutan positif dari peserta disabilitas. “Ide awal workshop ini adalah memberikan upskilling bagi teman-teman disabilitas di bidang seni fotografi, agar mereka tidak hanya menjadi ‘objek’, tetapi juga dapat menjadi fotografer profesional ke depannya,” ujarnya.
Pewarta: Nedi Putra AW
Editor/Publisher: Rahmat Mashudi Prayoga




















































