BACAMALANG.COM — Masalah stunting masih menjadi tantangan serius di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Malang.
Stunting bukan sekadar masalah pertumbuhan fisik anak. Dampaknya jauh lebih kompleks dan jangka panjang. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan yang lebih rendah, rentan terhadap penyakit, serta memiliki produktivitas yang menurun saat dewasa. Jika tidak ditangani secara serius, stunting dapat memperlambat kemajuan pembangunan daerah dan memperbesar beban ekonomi keluarga maupun negara.
Terkait hal ini, Pemerintah Kecamatan Pakisaji bersama UPT Puskesmas Pakisaji menggelar Lokakarya Mini di Pendopo Kecamatan Pakisaji. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur lintas sektor, mulai dari perangkat desa, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat. Tujuannya adalah memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Pakisaji.
Lokakarya ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian program kesehatan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta merumuskan langkah kolaboratif guna mendukung program-program prioritas. Beberapa isu utama yang dibahas meliputi pencegahan stunting, penanggulangan tuberkulosis (TBC), peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, serta penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
“Melalui lokakarya ini, kami berharap seluruh elemen—baik pemerintah kecamatan, puskesmas, desa dan kelurahan, maupun masyarakat—dapat terus bersinergi dalam mendukung program-program prioritas seperti pencegahan stunting, penanggulangan TBC, serta peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak,” terang Camat Pakisaji, Endah Sriyati, S.IP.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. Diharapkan, hasil dari lokakarya ini mampu mendorong terciptanya sistem pelayanan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pewarta: Hadi Triswanto
Editor: Rahmat Mashudi Prayoga