Soal KEK Singhasari, Fraksi PDIP Minta Pemkab Malang Tak Konfrontatif Terhadap Hasil Pansus DPRD - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

MALANG RAYA · 9 Mei 2025 11:54 WIB ·

Soal KEK Singhasari, Fraksi PDIP Minta Pemkab Malang Tak Konfrontatif Terhadap Hasil Pansus DPRD


 Abdul Qodir (batik hitam) saat menghadiri Pisah Sambut Danrem 083 Baladhika Jaya di Singhasari Resort. (ist) Perbesar

Abdul Qodir (batik hitam) saat menghadiri Pisah Sambut Danrem 083 Baladhika Jaya di Singhasari Resort. (ist)

BACAMALANG.COM – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang memberikan kritikan pedas terhadap Pemerintah Kabupaten Malang agar tidak bersikap parsial.

Bukan tanpa sebab, para senator yang bernaung dibawah bendera PDI Perjuangan ingin Pemerintah Kabupaten Malang berpikir secara luas perihal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

Diutarakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, bahwa penentuan kawasan KEK tentunya sudah diawali oleh kajian tertentu yang bertujuan meningkatkan nilai tambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Abdul Qodir kemudian menegaskan, jika pada perjalanannya penentuan kawasan KEK ternyata tidak sesuai ekspetasi, evaluasi mutlak wajib dilakukan.

“Nah, pada titik ini DPRD melalui Pansus (Panitia Khusus, red) DPRD melaksanakan tugas terhormat itu, bagaimana kemudian sebuah kebijakan diterapkan tidak melenceng jauh dari perencanaannya,” kata pria yang akrab disapa Adeng ini, Jumat (9/5/2025).

Adeng pun menyampaikan, pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Zulham Mubarok terkait masalah KEK Singhasari harusnya disikapi secara bijak oleh eksekutif.

“Apa yang disampaikan Pak Zulham terkait KEK, kami tegaskan itu bukan pendapat pribadi, Pak Zulham hanya melakukan transfer informasi dari catatan strategis DPRD agar supaya Pemerintah Kabupaten Malang mendapatkan efek manfaat lebih dari keberadaan KEK itu. Jadi tak cukup elok kemudian ketika eksekutif menyikapi kritik DPRD ke ranah suka tidak suka,” tegasnya.

Senator asal Kecamatan Dau ini juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Malang agar tidak berpikir secara sempit soal KEK Singhasari, sekalipun keberadaan KEK itu sejatinya tidak disokong oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah alias APBD.

“Jadi eksekutif jangan mempersempit masalah. Karena KEK tidak menggunakan APBD lantas dianggap tidak merugikan pemerintah daerah,” ucap Adeng.

Lebih jauh, pria yang juga anggota Komisi III itu bilang, perencanaan perubahan tata ruang untuk menetapkan satu kawasan butuh kajian dan anggaran. Anggaran itu diserap dari uang nasyarakat Kabupaten Malang, sehingga hasilnya juga harus dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Malang.

“Demi kebaikan dan produktifitas KEK ke depan, eksekutif jangan memancing, berkonfrontasi, dengan DPRD soal KEK. Mengingat KEK ada dalam zona teritorial hukum Pemerintah Kabupaten Malang, maka alangkah baiknya Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan standar dan target kinerja pada pengelola KEK, sehingga keberadaannya tidak diprasangkai menguntungkan orang per orang,” tutur Adeng.

Dikatakan juga oleh Adeng, seharusnya Pemerintah Kabupaten Malang menyodorkan beberapa syarat kepada pengelola KEK. Misal salah satunya, semua pembayaran harus menggunakan QRIS atau e-money yang tujuannya meningkatkan penerimaan daerah secara sah. Hal sederhana seperti itu, jelas Adeng, dapat diterapkan sehingga KEK bisa lebih bermanfaat.

“Jika Eksekutif mengukur keberadaan KEK karena menghasilkan 250-300, kan gak bisa itu dijadikan ukuran. Karena mereka sekolah disana bukan gratis, jika logikanya dibangun sama, berarti keberadaan universitas se-Malang ini kalah keren dong dengan kampus yang dikelola di KEK, kan itu konklusi dari pemikiran eksekutif,” pungkasnya.

Pewarta : Dhimas Fikri
Editor/Publisher : Rahmat Mashudi Prayoga

Artikel ini telah dibaca 114 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Kasus Penyelewengan Dana Hibah KONI Kabupaten Malang Naik Status ke Penyidikan

17 September 2025 - 15:45 WIB

Nama Baik Ngalam Decoration Dicatut, Eks Karyawan Diduga Nekat Gelapkan Uang Ratusan Juta dan Alihkan Klien ke Usaha Pribadi

17 September 2025 - 15:40 WIB

Pesona Daun dan Warna: Tim Psikologi UB Gelar Pelatihan Ecoprint Ramah Lingkungan Bersama Fatayat NU Landungsari

17 September 2025 - 11:32 WIB

Lansia Hilang di Donomulyo Ditemukan Meninggal di Kebun Tebu

17 September 2025 - 09:56 WIB

Pencurian Terjadi di Dampit, Pelaku Tinggalkan Motor di Lokasi: Kerugian Capai Rp50 Juta

17 September 2025 - 09:54 WIB

Masalah Ekonomi Picu KDRT, Dinsos Kota Malang Catat 53 Kasus Selama 2025

17 September 2025 - 08:13 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !