Viral 'Ndasmu Etik', Caleg PDI Perjuangan Abdul Qodir Ingatkan Soal Etika - BACAMALANG.COM

Menu

Mode Gelap
Fapet UB Kembangkan LENTERA, Sistem Modernisasi Peternakan Ayam Berbasis AI dan IoT untuk Segmentasi Peternak Kecil Kolaborasi SDN Sumbersuko dan Kepolisian, Gelar Sosialisasi Hadapi Bullying dan Bijak Media Sosial Jalin Kolaborasi dengan Thailand dan Kamboja, Universitas Ma Chung Gelar International Summer Camp Encounter 2025 Kenalkan Profesi Pedagang, Pos KB/PAUD Anak Cerdas Ceria Belanja ke Pasar Oro-oro Dowo The Bagong Adventure Museum Tubuh Terima Penghargaan Museum dengan Koleksi Replika Organ Tubuh Manusia Terbesar oleh MURI

MALANG RAYA · 19 Des 2023 09:30 WIB ·

Viral ‘Ndasmu Etik’, Caleg PDI Perjuangan Abdul Qodir Ingatkan Soal Etika


 Caleg PDI Perjuangan Abdul Qodir (berkacamata) bersama para penggiat kesenian bantengan. (ist) Perbesar

Caleg PDI Perjuangan Abdul Qodir (berkacamata) bersama para penggiat kesenian bantengan. (ist)

BACAMALANG.COM – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menuai sorotan perihal videonya saat melontarkan kata ‘Ndasmu Etik’ dalam Rakornas Partai Gerindra beberapa waktu lalu.

Video itupun menjadi viral di jagat maya. Penilaian juga muncul dari sejumlah kalangan soal video tersebut.

Salah satunya dari Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir. Caleg DPRD Kabupaten Malang nomor urut 1 Dapil 5 (Wagir, Dau, Karangploso, Pujon, Ngantang, Kasembon) dari PDI Perjuangan ini berpendapat bahwa seorang pemimpin ataupun calon pemimpin seharusnya berperan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Menurutnya, kata-kata ‘Ndasmu Etik’ yang dilontarkan Prabowo sama sekali tidak mencerminkan etika dari seorang pemimpin.

“Pemimpin harusnya mengajari rakyat tentang pentingnya menjaga etika. Jika Pemimpin mengabaikan etika, maka jangan salahkan rakyat, apabila rakyat tidak menaruh hormat kepadanya,” kata Abdul Qodir, Selasa (19/12/2023).

Ditambahkan Abdul Qodir, setiap warga negara boleh bermimpi menjadi Presiden, asal dalam mewujudkan mimpinya dilakukan dengan tidak mengesampingkan etika.

“Misalnya saja tidak menabrak konstitusi, intimidatif dengan melibatkan instrumen kekuasaan negara, membeli suara dan lain sebagainya,” tegas Abdul Qodir.

Lebih jauh, Abdul Qodir bilang, dalam memperebutkan kekuasaan, rakyat harus tetap mendapatkan pendidikan politik dengan muatan kaidah-kaidah sosial. Sehingga, menurutnya, ketika terpilih, kepemimpinan itu akan menjadi kuat, tidak terjadi distrust atau ketidakpercayaan, juga disobedience atau pembangkangan yang mengarah pada disintegrasi.

“Ingat, rakyat sudah cerdas, ungkapan ‘Ndasmu Etik’ yang dilontarkan Pak Prabowo, sebagaimana video yang beredar, sudah masuk wilayah tafsir. Dan tidak bisa menyalahkan rakyat apabila ditafsirkan bahwa bagi Pak Prabowo kekuasaan adalah segalanya, dan dalam mendapatkannya boleh saja mengesampingkan etik, dan itu sangat kami sesalkan,” Abdul Qodir mengakhiri.

Pewarta : Dhimas Fikri
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki

Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Publisher

Komentar ditutup.

Baca Lainnya

Tembok Perumahan di Landungsari Tutup Akses Sawah, Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang: Pembangunan Jangan Rampas Nafas Petani

17 September 2025 - 17:21 WIB

Kasus Penyelewengan Dana Hibah KONI Kabupaten Malang Naik Status ke Penyidikan

17 September 2025 - 15:45 WIB

Nama Baik Ngalam Decoration Dicatut, Eks Karyawan Diduga Nekat Gelapkan Uang Ratusan Juta dan Alihkan Klien ke Usaha Pribadi

17 September 2025 - 15:40 WIB

Pesona Daun dan Warna: Tim Psikologi UB Gelar Pelatihan Ecoprint Ramah Lingkungan Bersama Fatayat NU Landungsari

17 September 2025 - 11:32 WIB

Lansia Hilang di Donomulyo Ditemukan Meninggal di Kebun Tebu

17 September 2025 - 09:56 WIB

Pencurian Terjadi di Dampit, Pelaku Tinggalkan Motor di Lokasi: Kerugian Capai Rp50 Juta

17 September 2025 - 09:54 WIB

Trending di MALANG RAYA

©Hak Cipta Dilindungi !