BACAMALANG.COM – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang bergerak cepat membentuk Posko Gotong Royong untuk Pemilu yang jujur dan adil (Jurdil) 2024 menindaklanjuti instruksi dari DPP partai berlambang banteng tersebut.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto mengutarakan, ada sebanyak 390 posko di tingkat desa dan 33 posko tingkat kecamatan yang didirikan secara serentak pada Minggu (19/11/2023).
“DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang 19 November 2023 meresmikan 390 posko tingkat desa dan 33 tingkat kecamatan, Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu 2024,” kata Didik saat dikonfirmasi, Senin (20/11/2023).
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Darmadi mengatakan, pendirian posko tersebut dilakukan secara serentak dan menyeluruh di Kabupaten Malang. Pendirian posko melibatkan kader, relawan, simpatisan, hingga pengurus partai tingkat anak ranting.
“Secara serentak, DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada seluruh pengurus partai di semua tingkatan sampai anak ranting, kader, Caleg dan simpatisan untuk menjadi motor penggerak pendirian Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jurdil 2024, tak terkecuali DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang telah bergerak cepat melaksanakan dan menindaklanjuti intruksi tersebut,” ujar Darmadi.
Darmadi menambahkan, keberadaan posko tersebut sangat penting. Salah satunya sebagai tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Keberadaan posko ini penting sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, bahwa menjaga demokrasi agar sehat, wajib hukumnya!. Demokrasi yang sehat akan melahirkan, pemimpin dengan kekuasaan dan kebijakan yang berpihak dan membahagiakan rakyat,” terangnya.
Dituturkan Darmadi, sebagaimana seruan Ketua DPP PDI Perjuangan Dr. Ahmad Basarah, yaitu mengajak seluruh masyarakat untuk keluar rumah, ikut menjaga dan mengawal Pemilu yang Jurdil pada Februari 2024.
“Kami sepakat, Pemilu itu diidentikkan dengan pesta demokrasi, sebagaimana pesta pada umumnya harus dilaksanakan dengan riang gembira,” jelasnya.
Darmadi pun bilang, riang gembira dalam hal ini bukan lantas dimaknai dengan perilaku hedonis, hura-hura, dan tarian ‘gemoy’.
“Melaksanakan dan mengawal pesta demokrasi, jenis pestanya jangan disamakan dengan nonton konser musik. Kalau disamakan dengan pelaksanaan pesta konser musik, kasihan rakyat. Sebab Pemilu adalah ajang adu gagasan demi terciptanya kemakmuran dan keadilan yang merata. Pesta Demokrasi jangan digeser pada prilaku hedonis, jika ada kritik masayarakat harus tetap di dengar, ditindaklanjuti bukan di jawab dengan senyuman apalagi tarian,” tegas Darmadi.
Terpisah, Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Tutik Yunarni menyampaikan, pendirian posko tersebut merupakan bentuk konsistensi partai besutan Megawati Soekarnoputri dalam mengamankan dan mengawal hak politis rakyat.
“Keberadaan posko Pemilu jujur dan adil ini wujud PDI Perjuangan konsisten mengamankan dan mengawal hak politis rakyat yang seharusnya dilindungi dan dijamin undang-undang. Pesta demokrasi harus bernuansa riang gembira tanpa tekanan dan intimidasi, dan bebas berekspresi bagaimana menentukan pilihan secara demokratis. Keberadaan posko ini sebagai pusat informasi dan edukasi bagaimana menjadi pemilih yang cerdas, berintegritas dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Pewarta : Dhimas Fikri
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki