GeKrafs Jatim Donasi Pakan Satwa Eco Green Park

BACAMALANG.COM – Selama masa pandemi covid-19, banyak masyarakat maupun pelaku usaha yang terdampak, utamanya, pelaku pariwisata. Salah satu industri pariwisata yang terdampak langsung, khususnya dengan adanya PPKM adalah Jatim Park Group yang membawahi ribuan karyawan maupun rekanan dari 15 wahana wisatanya di Kota Batu. Belum lagi ada pula satwa-satwa di sejumlah wahana tersebut.

Hal ini membuat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs), sebagai wadah inisiatif publik dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia berinisiatif untuk membantu. Salah satunya di wahana Jatim park Group, yakni Eco Green Park dengan donasi pakan lewat kegiatan bertajuk GeKrafs Jatim Peduli, Minggu (12/9/2021).

Rombongan GeKrafs Jatim ini datang pada hari kedua setelah resmi diadakan trial opening atau ujicoba re-opening tempat wisata ini pada 11 September 2021.

Ketua Event dan Sosialisasi Program DPP GeKrafs Ferry Ardiansyah menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian agar fauna yang ada tetap sehat dan dapat tetap beraktivitas.

“Kita tahu industri pariwisata adalah yang sangat terdampak dari pandemi ini, sehingga jika nanti setelah uji coba ini wahana-wahana dibuka kembali untuk umum, satwa-satwa tersebut akan dapat menghibur kembali secara optimal,” tandas Ferry yang juga salah satu aktor Indonesia ini.

Ketua Umum Gekrafs Jatim, Septrianto Maulana mengungkapkan, pihaknya sengaja mengajak sejumlah pengurus yang kebanyakan juga selegram dan infuencer dalam rombongan ini.
“Harapannya nanti dapat membangkitkan kembali minat masyarakat untuk berwisata di Jatim Park maupun di Kota Batu,” ujar pria yang akrab disapa cak Rian ini.

Operation Manager Eco Green Park Operational Manager Eco Green Park, Deny Rina Sari menyambut baik bakti sosial dari GeKrafs Jatim ini. “Kami sangat berterima kasih, karena sebesar apapun donasi akan sangat membantu di masa pandemi seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Eco Green Park dengan jumlah sedikitnya 1.000 ekor satwa jenis aves atau burung ini membutuhkan sedikitnya 50-60 juta rupiah per bulan untuk biaya operasionalnya.

Selain melihat beragam jenis burung eksotik, rombongan sempat dihibur di Amphitheater yang menampilkan aksi Burung-burung Pemangsa (Bird of Prey), Burung Paruh Bengkok (Parrots), Ayam (Chickens), Rangkong (Hornbills), Unggas Air (Water Fowls). (ned)