
BACAMALANG.COM – Srimulat dikenal sebagai kelompok lawak Indonesia yang didirikan oleh Raden Ayu Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo di Solo pada tahun 1950.
Berawal menggunakan nama Gema Malam Srimulat, kelompok manusia jenaka yang berpentas dari satu pasar malam ke pasar malam lainnya di berbagai kota di Pulau Jawa ini pun mengalami jatuh bangun seiring dengan perjalanan waktu.
Hingga akhirnya mereka mengalami masa keemasan pada era 1980-an, saat ditayangkan secara berkala di TVRI, yang merupakan satu-satunya stasiun televisi yang mengudara saat itu.
Akibatnya, publik semakin mengenal para pemainnya, seperti Asmuni, Gepeng, Kadir, Timbul, Basuki dan Nunung, bahkan mereka juga sempat membintangi sejumlah judul film layar lebar.
Perjalanan Grup Lawak Srimulat ini diangkat dalam layar lebar melalui film yang berjudul Srimulat: Hil Yang Mustahal pada tahun 2022. Dan di tahun ini, Srimulat kembali menyapa penonton lewat Srimulat : Hidup Memang Komedi.
Media online BacaMalang.com berkesempatan menonton awal serta bertemu beberapa pemain film ini saat Gala Premiere di Cinema XXI Transmart MX Mall, Minggu (19/11/2023).
Naimma Aljufri yang memerankan tokoh Rohana mengaku bermain di film ini adalah tantangan yang cukup berat baginya.
Dara kelahiran tahun 2000 ini merasa generation gap yang sangat jauh dengan masa-masa Srimulat memang membuatnya harus bekerja keras untuk mengumpulkan berbagai kepingan sejarah kelompok lawak ini agar tetap dapat memaksimalkan perannya.
“Tapi jokes-jokesnya masih banyak terdengar sampai sekarang, bahkan di sejumlah platform media sosial banyak kutipan-kutipan yang bilang, wah ini jokes nya Srimulat banget,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sosok Nunung, jebolan Srimulat yang masih eksis di dunia hiburan juga menjadi salah satu referensi baginya untuk mengetahui lebih banyak tentang Srimulat, meskipun akhirnya tahu tokoh-tokoh lainnya dari karakter yang ada di dua film tersebut.
Persiapan lewat workshop peran selama 3 bulan bagi gadis berdarah Sunda ini juga menjadi momen penting untuk dapat melebur dirinya menjadi orang Jawa, salah satunya dengan sering mendengarkan lagu Jawa.
“Ini menjadi semacam tribute dari aku untuk akar komedi di Indonesia yang bernama Srimulat, jadi meskipun generation gapnya cukup jauh, aku sangat merasa lucu saat main di film ini,” ujarnya.
Naimma juga mengaku ada kesamaan dirinya dengan Rohana. Seperti sama-sama berawal dari panggung drama sebelum terjun ke komedi. Ia juga sangat mengagumi Rohana sebagi sosok perempuan hebat karena mampu melawak, dimana awalnya banyak perempuan masuk grup lawak hanya sekedar menjadi pemanis saja.
“Jadi kalau kesempatan berikutnya ada tawaran di film-film komedi, tentu saja aku siap, kenapa tidak?,” tandas dara manis ini.
Senada dengan Naimma, Elang El Gibran sebagai pemeran Basuki sempat bertanya kepada sutradara Fajar Nugros, mau dibawa kemana sosok Basuki ini, apakah gayanya di atas panggung atau kesehariannya.
“Ternyata yang disajikan lebih banyak keseharian beliau. Uniknya menurut almarhum pak Teguh, Basuki itu gaya kesehariannya memang seperti tokoh Karyo dalam film si Doel,” ujarnya.
Elang merasa beruntung, karena meski tidak sempat mengalami masa-masa Srimulat, data tentang Basuki masih cukup banyak yang bisa dikulik untuk lebih mendalami perannya. Menurut dia, banyak guyonan Srimulat yang ternyata masih relate dengan kondisi saat ini.
Sedangkan Teuku Rifnu Wikana menambahkan, jokes atau lelucon yang dibawa ke panggung oleh para pemain Srimulat sebenarnya bukan diciptakan mereka sendiri, namun justru dari lingkungannya.
“Oleh karena tidak tampak ada ruang ego di antara mereka, karena terinspirasi dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Sehingga film ini terasa seperti paket lengkap karena ada adegan slapstick, ekstrem bahkan drama,” tegasnya.
Bagi yang belum menonton film sebelumnya, Teuku Rifnu berharap masyarakat tidak perlu risau dan bingung di film kedua ini.
Ia mengatakan jalinan cerita dalam film Srimulat : Hidup Memang Komedi ini sudah cukup menyajikan perjuangan mereka dari awal hingga akhirnya bermain di TVRI.
Dan seperti dua rekannya, PR terbesar bagi para pemeran film ini adalah sebagian besar bukan orang Jawa.
“Jadi effort kita lebih banyak, mulai bagaimana cara berbicara, berjalan dan sebagainya. Kami juga dipertemukan dengan tokoh aslinya seperti pak Tarzan, pak Kadir selain refrensi maupun video yang kami pelajari, serta penciptaan dari sang aktor itu sendiri agar karakter itu menarik, jadi tidak bisa plek niru pak Asmuni, selain kerjasama antar pemain tentunya,” papar dia.
Ia merasa beruntung bersama rekan-rekannya dapat menjalani proses workshop yang digelar hampir selama tiga bulan untuk mendalami peran masing-masing.
“Sehingga untuk setiap teks yang diberikan ke saya, menjadi tantangan bagaimana mencari momen yang tepat untuk menyampaikan dialog dari pak Asmuni selain yang sudah dikenal seperti ‘dislikidik’ atau ‘hil yang mustahal’. Komedi adalah benturan dari teks satu dengan lainnya serta kerja kolaboratif antar pemainnya,” tandasnya.
Film terbaru MNC Pictures & IDN Pictures karya sutradara Fajar Nugros, “Srimulat: Hidup Memang Komedi” ini siap membawa seluruh keluarga untuk tertawa di Indonesia di bioskop mulai 23 November 2023 mendatang.
Film ini dibintangi oleh Juan Bio One (Gepeng), Indah Permatasari (Royani), Elang El Gibran (Basuki), Erika Carlina (Djudjuk), Dimas Anggara (Timbul), Morgan Oey (Paul), Zulfa Maharani (Nunung), Ibnu Jamil (Tarsan), Erick Estrada (Tessy), Ana (Naimma Aljufri), Teuku Rifnu Wikana (Asmuni), Rukman Rosadi (Teguh), Rano Karno (Babe Makmur), Omara Esteghlal (Kadir), Ray Shidiq, Fajar Nugra, Aldo Gudel, David Nurbianto dan penampilan spesial Tessy, Nunung, serta Kadir.
Pewarta : Nedi Putra AW
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki