BACAMALANG.COM – Berdampak pada ketahanan pangan dan sektor pariwisata, Wakakordalops Satgas PMK Brigjen Pol Ary Laksmana Widjaja memberikan penjelasan kepada publik baru-baru ini.
Brigjen Pol Ary Laksmana Widjaja menyatakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak hanya berdampak pada segi ketahanan pangan, juga potensi permasalahan dari sektor pariwisata.
“Dari segi ketahanan pangan, akan ada rantai pasokan yang terputus jika hewan ternak sakit maupun mati. Namun, jika ditinjau lebih jauh pada sektor pariwisata, hal ini akan menimbulkan kekhawatiran bagi turis dari negara penghasil produk hewani atau memiliki hewan ternak cukup banyak. Kepada sektor-sektor yang lebih jauh, misalkan dengan meningkatnya angka kasus konfirmasi PMK di Indonesia, juga mempengaruhi sektor pariwisata,” tegas Brigjen Pol Ary Laksmana Widjaja.
Dikatakannya dari sektor pariwisata, dapat mempengaruhi turis yang berasal dari Australia. Virus PMK di Indonesia memang tidak membuat manusia lantas sakit, namun dapat terbawa di tubuh manusia melalui barang-barang bawaan dan bisa bertahan cukup lama pada permukaan.
Dijelaskannya apalagi, Indonesia akan menggelar pertemuan tingkat tinggi G 20 di Bali, sehingga dikhawatirkan PMK akan mengganggu kegiatan tersebut. Untuk itu, kasus PMK tidak bisa dianggap sebagai isu lokal.
“Satgas PMK secara nasional dan provinsi, kabupaten dan kota juga perlu dibentuk agar ini menjadi isu nasional yang harus diselesaikan secara lintas sektoral semua pemangku kepentingan,” pungkasnya.(*/had)