Oleh : Dr Riyanto*
“Panasnya hati, dirasa sendiri …..
Paparazzi …..
Juru foto lepas, yang mengambil gambar orang-orang terkenal.
Dibuat guyonan, mengambil gambar sensitif.
Paparazzi dianggap sebagai penyebab meninggalnya Princess of Wales, Lady Diana. Mobilnya ringsek, di terowongan Pont de I’Ialma, Paris Perancis, dengan Dodi Al Fayed pacarnya. Juga santer, kecelakaan itu rekayasa pihak istana.
Akhir atraksi, Lady Diana berani terang-terangan, berselingkuh di depan suaminya sendiri. Bermesraan dengan Mayor James Hwitt. Anggota pasukan kavaleri kerajaan, yang juga dipercaya sebagai pelatih berkuda.
Seperti kasus Dewan Jenderal, G30S/ PKI. Benarkah Bung Karno yang salah, atau pak Harto yang lihai. Siapa yang suruh membunuh, masih teka-teki.
Apa yang ingin disandingkan dengan kasus Bapak Irjen Ferdy Sambo ?
Terlepas dari variasi sejarah yang mendahului, Pangeran Charles sangat kecewa.
Dua anak yang masih kecil harus kehilangan kasih sayang. Calon permaisuri yang diidam – idamkan, bermain dengan anak buahnya.
Saya pribadi berharap. Kasus ini janganlah hanya dipecahkan dengan hukum tertulis dan bukti forensik semata. Cermati perjalanan tangis kebatinan seorang perwira.
Saya bayangkan nelangsanya almarhum Didi Kempot, “Banyu Langit. Janjine lungamu ra nganti suwe-suwe.
Pamit esuk tekamu ra nganti sore …..
Kemana ?
??????
*Dr Riyanto Budayawan dan Akademisi Universitas Brawijaya Malang
*Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.