
BACAMALANG.COM – Dalam rangka mewujudkan rasa syukur kepada bangsa Indonesia, Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa bergotong royong membedah rumah milik Arie Widarko (44) di Jalan Polowijen 2, Gang Jibris, RT 2/ RW 3.
Bedah rumah ini merupakan event dari organisasi Pemuda Shiddiqiyyah. Menurut Ketua Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa Malang, Ahmad Munir, dirinya beserta relawan lainnya merupakan murid dari Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi dari Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Hubbul Wathon minal Iman Shiddiqiyyah, Jombang.
“Kami dibimbing oleh ketua kami, kami diajarkan bahwa kita bersyukur dalam rangka Sumpah Pemuda. Kenapa kok kita bersyukur membangun rumah? Rumah itu ibarat kata sebagai simbol, simbol dari kenyamanan dan ketentraman,” tuturnya kepada BacaMalang.com
Dikatakan Ahmad Munir, mewujudkan bedah rumah ini dilakukan secara kolektif, dan bedah rumah ini diperuntukkan untuk fakir miskin.
Mulai merencanakan, membangun pondasi awal, dan juga tenaga pekerja, semuanya berasal dari murid-murid Shiddiqiyyah yang tergabung di Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah.
“Kita di sini relawan, tidak ada istilahnya menerima bayaran, kita relawan sukarela. Murni dari kesadaran kami untuk membangun untuk mambantu masyarakat yang kurang mampu,” terangnya.

Proses bedah rumah ini dilakukan survei terlebih dahulu, dengan dimulainya survei tempat, survei warga sekitar, kemudian melakukan izin kepada warga dan pejabat setempat.
“Syarat pertamanya, tanah tersebut harus milik sendiri, lainnya fakir miskin, anak yatim, dan dilihat dari penghasilan ekonominya,” ujarnya.
Pembangunan rumah tersebut ditargetkan rampung dalam 21 hari, dengan kurang lebih ada 7 tukang dan dibantu 15 sampai 20 orang relawan dari Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah yang membangun rumah tersebut.
Dan juga ada tambahan perabotan seperti meja kursi, tempat tidur, lemari, dan kitchen set.
“Kalau engga ada air kita buatkan sumur, atau sumur bor, ya tetapi melihat situasi sekitar rumah, apabila tidak ada listrik kita pasangkan listrik juga,” pungkas Ahmad Munir.
Dalam kesempatan yang sama, pemilik rumah yang dibedah Arie Widarko (44) menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah karena telah membangun rumahnya menjadi layak huni.
Perlu diketahui, Arie Widarko merupakan pekerja buruh harian lepas, apabila ada pekerjaan Arie Widarko akan bekerja, namun bila tidak ada pekerjaan maka Arie tidak bekerja.
“Harapannya ya dapat tempat tinggal yang layak untuk anak-anak, tidak kehujanan lagi, dan tidak kebocoran lagi,” ucapnya.
Tanah tersebut merupakan warisan dari ayahnya. Dan pada saat awal menghuni, rumah Arie hanya dibangun ala kadarnya bersama ayahnya.
“Anak saya senang, bisa tidur nyaman tidak kebocoran lagi, dan punya kamar mandi dalam,” pungkas pria yang memiliki tiga anak itu.
Pewarta : Tri Wahyu Pujosakti
Editor/Publisher : Aan Imam Marzuki