Mengenal Lebih Dekat Sosok Gus Idris

BACAMALANG.COM – Nama Idris Al Marbawy atau yang akrab disapa Gus Idris perlahan mulai menggema di masyarakat. Dia adalah sosok ulama muda yang gemar berdakwah lewat platform YouTube.

Sebelum tahun 2020, nama Gus Idris mungkin masih terdengar asing bagi sejumlah orang. Namun, sejak beberapa bulan yang lalu, nama Gus Idris mulai dikenal masyarakat, khususnya yang berkecimpung di jagat maya.

Baru-baru ini, bacamalang.com berkesempatan berbincang langsung dengan Gus Idris. Ulama muda kelahiran 21 September 1991 ini berkenan membagikan sedikit kisah hidupnya. Termasuk awal mula dirinya terjun berdakwah melalui platform YouTube.

“Sudah lama sebenarnya. Sudah 5 tahun-an. Kebetulan baru kita up di YouTube pas lockdown ini. Biasanya kan kita aktif di pengajian-pengajian, tabligh akbar, setiap harinya kita, ada namanya Majlis Ta’lim Thoriqul Jannah, dan sampai yang berobat jamaah-jamaah kita ini. Cuma belum kita YouTube-kan, karena belum pengalaman disitu. Setelah lockdown ini kan kita tidak boleh kumpul-kumpul. Saya bingung sama teman-teman, biasanya dakwah kok tidak dakwah, seperti gatal gitu mas. Gimana caranya imajinasi kita, tujuan dakwah kita tetap agar tetap bisa walaupun lockdown, akhirnya pakai YouTube itu,” Gus Idris mengawali kisahnya.

Pada awal kisahnya terjun sebagai YouTubers, pria ramah tersebut mengaku tertarik mengulik hal-hal yang berkaitan dengan mistik. Hingga saat ini, channel YouTube Gus Idris — Gus Idris Official — telah memiliki 426 ribu subscriber.

“Pakai YouTube, kita buat YouTube. Menguak misteri jalan yang sering terjadi kecelakaan atau apa. Apa ada gangguan dari bangsa gaibnya, ikut campur tidak disitu. Kita up di YouTube, kok banyak masyarakat yang tertarik disitu. Awalnya disitu,” ungkapnya.

Seiring popularitas Gus Idris di platform YouTube yang kian menanjak ternyata membawa multi efek dalam kehidupannya sehari-hari. Gus Idris yang dikenal kerapkali bersinggungan dengan hal-hal gaib, membuat masyarakat mulai mendatangi kediaman Gus Idris sekaligus Pondok Pesantren Thoriqul Jannah di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Mereka yang datang ke tempat Gus Idris itu tidak hanya berasal dari Kabupaten Malang, namun seluruh Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri. Masyarakat yang datang tersebut membawa beragam keluhan, yang mayoritas berkaitan dengan hal-hal non medis.

“Kita rekam juga jamaah yang minta tolong, jadi betul-betul non medis disini. Artinya kita up, kok tambah rame, tambah rame, sampai saat ini. Gara-gara YouTube itukan tambah rame. Yang penting kita amalkan, kita bisa membantu yang membutuhkan kita, yang penting bermanfaat. Itu tujuan kita,” ucap pria dua anak ini.

Putra dari Kyai Rodhyallah itu menambahkan,  dirinya enggan terlena dengan apa yang dipunyai saat ini. Gus Idris bilang, dia hanya ingin fokus berdakwah hingga ajal menjemput.

“Kalau kesombongan, angkuh, takabur, itu kan sifat manusia. Agar kita dijauhkan dari sifat itu, kita harus istiqomah. Bagaimanapun situasi dan keadaan kita. Mau di puji agar tidak terbang. Mau di caci, tidak mundur, tidak membuat kita down. Solusinya jalan saja terus. Sampai ajal menjemput. Dakwah saja terus sampai Allah berkata waktunya pulang,” Gus Idris mengakhiri. (mid/yog)